Disela sela kesibukan, Gus Yasin–nama akrab bagi beliau, menyempatkan diri menyapa pelajar NU di Jawa Tngah melalui webinar yang digagas oleh PW IPNU-IPPNU Jawa Tengah (11/08/2021). Paparan materi mengenai nilai gotong royong diangkat sesuai tema yang dibawa pada agenda yang dihadiri oleh lebih dari 830 pelajar NU di Jawa Tengah mewakili tiap-tiap satuan pimpinan komisariat IPNU.
Acara yang bertemakan “Saya Tidak Bisa, Tapi Kita Bisa” ini senada denga napa yang disampaikan oleh Gus Yasin tentang gotong royong. NU yang berdiri sebagai organisasi masyarakat islam terbesar di dunia ini juga berdiri oleh sebab ditopang oleh kesatuan dan gotong royong.
Sebagai organisasi yang lahir dari pesantren, nilai gotong royong telah ditanamkan pada setiap santri—yang juga menjadi kader NU dengan aktifitas ro’an yang ada di pesantren. Baik dalam rangka praktik-praktik bersih diri dan pesantren maupun dalam rangka praktik pembangunan gedung pesantren atau masjid.
Kutip beliau dari QS Al Maidah ayat (2) “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam melakukan dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksaan-Nya”, bahwa ayat ini mengajarkan bagaimana muslim harus mengimplementasikan nilai gotong royong.
Apa saja, pada masa pandemi ini, sudah seharusnya pelajar NU di Jawa Tengah turut serta dalam membendung arus penyebaran virus Covid-19 dengan gotong royong. Hal ini senada dengan progam gotong royong yang dicanangkan oleh pemerintah provinsi Jawa Tengah sejak awal merebabknya wabah gerakan progam jogo tonggo.
Gerakan bawah, adanya gotong royong bersama oleh sekelompok masyarakat pedesaan, tingkat RW. “Jogo Tonggo menjadi harapan masyarakat untuk gotong royong mencegah penularan dengan cara mengawasi, dan saling membuka dengan metode skrining. Gotong royong ini juga menyentuh materi berupa makanan dan obat-obatan. Jangan lupa pula, kebutuhan batin dengan mngajak kembali takwa pada Allah. Istighfar, dzikir, sholawat tidak luput dari aksi gerakan ini.” pungkas Gus Yasin.
