Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Ikatan Pelajar Putri Nahdlotul Ulama (IPPNU), Nurul Hidayatul Ummah menyampaikan tiga hal penting dalam menjalankan organisasi IPNU dan IPPNU yaitu Kaderisasi, Inovasi dan Kolaborasi. Hal ini disampaikannya dalam Pelantikan PC IPNU dan IPPNU Kabupaten Brebes, Sabtu (30/05/20220) di Pondok Pesantren Al Falah Modern Jatirokeh, Brebes, Jawa Tengah.
“Ini selalu saya sampaikan kepada seluruh pimpinan wilayah dan pimpinan cabang di seluruh Indonesia, bahwa ada 3 (tiga) hal yang ingin saya tanamkan yang penting di jadikan bekal rekan dan rekanita semuanya dalam rangka melaksanakan jalannnya roda organisasi milik NU.”
Pertama adalah Kaderisasi. Dalam roda organisasi Kaderisasi menjadi hal yang sangat vital keberadaanya karena menjadi jantungnya organisasi. Ia mengatakan tugas kaderisasi ini menjadi tugas yang mulia karena melaksanakan pengakaderan diseluruh jenjang pimpinan baik Pusat, Wilayah, Cabang, Anak Cabang, Ranting dan Komisariat, ini yang mejadikan rekan dan rekaita menjadi pribadi yang tangguh dan menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan memiliki kapasitas lebih.
“Maka dari itu selain tugas yang sangat mulia itu rekan dan rekanita diharapkan memiliki kapasitas dan kualitas yang lebih, tidak hanya di bidang spiritual keagamaan tapi kualitas di bidang sosial, budaya, inteletual dan lain sebagainya, maka saya selalu mengatakan bahwa IPNU dan IPPNU ini inkubator SDM berkualitas di Indonesia, yang akan melanjutkan kiprah pemimpin-pemimpin bangsa Indonesia” ungkap perempuan asal Lamongan, Jawa Timur ini.
Yang kedua adalah Inovasi, inovasi ini sudah menjadi barang yang sangat penting diera disrupsi informasi seperti sekarang ini, kalau IPNU dan IPPNU tidak melakukan inovasi dan lain sebaginya maka akan ketinggalan zaman, oleh karenanya Nurul berharap IPNU dan IPPNU bisa melopori kreativitas dan inovasi bagiamana bisa membranding IPNU dan IPPNU menjadi organisasi anak muda yang keren yang diminati oleh seluruh pelajar-pelajar dan santri di Indonesia.
“Saya tidak ingin IPNU dan IPPNU menjadi organisasi yang tradisionalis dan sebagainya maka ditangan rekan dan rekanitalah IPNU dan IPPNU mampu menjadi organisasi yang fresh, organisasi yang mampu memberikan fasilitas kepada seluruh pelajar-pelajar Indonesia dan mengadvokasi dan membimbing pelajar Indonesia agar menjadi pelajar yang berkualitas, berkapasitas dan memilki nilai-nilai kebangsaan dan juga nilai ASWAJA An-Nahdiyah” tegasnya.
Yang terakhir adalah Kolaborasi. Kolaborasi adalah ciri khas organisasi kepemudaan, karena kalau kita tidak bisa berkolaborasi dengan seluruh stakeholder maka kita akan ketinggalan zaman, maka dari itu IPNU dan IPPNU harus bisa berkolaborasi dengan komunitas, organisasi-organisasi lain ataupun stakeholder di setiap tingkatannya.
“Jadi dibutuhkan keberanian, dibutuhkan kolaborasi agar IPNU dan IPPNU menjadi organisasi anak muda yang memilki kreativitas dan inovasi yang tinggi sehinga diminati oleh seluruh pelajar seluruh anak muda diseluruh Indonesia, tentu kita harus mengedepankan akhlakul karimah atau etitut agar ciri khas organisasi yang kita sayangi ini tetap bisa bertahan dan juga dapat dimin0ati oleh banyak pelajar di Indonesia” pungkas lulusan UIN Jakarta ini. (mujib/wwn)