Semangat Kader Muda Nahdlatul Ulama : Menjawab Tantangan Zaman Revolusi Industri 4.0

Seiring berjalannya waktu dan semakin berkembang zaman, arus perekembangan teknologi dan informasi terjadi silih berganti menjadi penyebab perubahan pada tingkah laku dan pola perilaku dalam diri manusia berubah dari masa ke masa. Begitu pula dengan turut hadirnya kecanggihan dan merubah perkembangan sistem pendidikan yang ada di dunia dan di Indonesia. Sistem pendidikan adalah strategi atau metode yang digunakan dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan agar peserta didik dapat secara aktif mengembangkan potensi yang ada di dalam dirinya.

Pengembangan sumber daya manusia (SDM) menjadi faktor penting dalam menghadapi era revolusi industri 4.0 seperti sekarang ini. Untuk memiliki SDM yang mumpuni juga berkualitas, maka diperlukan pendidikan sebagai bekal dimasa yang akan datang agar SDM tersebut mampu bersaing dengan kuat. Selain itu, pendidikan seseorang juga berpengaruh pada kesempatan yang diperoleh untuk bisa bekerja di berbagai bidang dan keahlian, baik tingkat nasional maupun global, sehingga bisa mengubah hidupnya menjadi lebih baik dan setara dengan SDM di negara lain.

Hadirnya Revolusi industri 4.0 menjadi titik balik dibukanya dunia baru bagi perkembangan tatanan kehidupan manusia. Revolusi Industri 4.0 merupakan fenomena yang mengkolaborasikan antara teknologi siber dan teknologi otomatisasi. Revolusi industri 4.0 dikenal juga dengan istilah ‘’cyber physical system’’. Konsep penerapannya berpusat pada otomatisasi dengan dibantu teknologi informasi dalam proses pengaplikasiannya, keterlibatan tenaga manusia dalam prosesnya dapat berkurang. Dengan demikian efektifitas dan efesiensi pada suatu lingkungan kerja dengan sendirinya bertambah. Dalam dunia industri, hal ini berdampak secara signifikan pada kualitas kerja dan biaya produksi. Namun sesungguhnya tidak hanya pada bidang industri saja, seluruh lapisan masyarakat juga bisa mendapatkan manfaat umum dari sistem ini. Dalam perkembangannya Revolusi industri 4.0, setidaknya ada lima teknologi yang menjadi pilar utama dalam mengembangkan sebuah industri siap digital, yaitu : Internet of Things, Big Data, Artificial Intelligence, Cloud Computing, dan Additive Manufacturing. (dilansir dari https://aptika.kominfo.go.id.)

Tantangan tersendiri bagi para kader muda Nahdlatul Ulama, khususnya IPNU dan IPPNU  untuk dapat merespon berbagai tantangan di era Revolusi industri 4.0 Tantangan pada dunia pendidikan misalnya dalam menghadapi Revolusi industri 4.0 haruslah mampu memberikan penanaman serta pemahaman nilai-nilai pendidikan secara mendalam terkait nilai-nilai keagamaan yang perlu dikembangkan. Sebagai wujud pengimplementasinyan melalui kegiatan Masa Orientasi Peserta Didik (MOPDIK/MOS), Masa Kesetiaan Anggota (MAKESTA), Latihan Kader Muda (LAKMUD) dan Latihan Kader Utama (LAKUT).  Pendidikan nilai ini mengajarkan generasi muda tentang value dan moral yang seharusnya dimiliki. Pendidikan nilai ditujukan untuk mencegah antara lain beberapa tindakan yang sangat sering menjadi biang masalah bagi generasi muda saat ini yakni, meningkatnya kasus kejahatan, degradasi moral dan penggunaan obat-obatan terlarang oleh generasi muda. Melalui pembelajaran berbasis nilai diharapkan kader-kader dapat menentukan kehidupan sehingga dapat memilih nilai yang baik untuk peningkatan kualitas hidupnya didalam masyarakat.

Selain pemahaman terkait nilai, generasi muda Nahdlatul Ulama juga supaya mampu menciptakan dan mengembangkan beberapa fitur atau aplikasi berbasis keagamaan yang mempunyai daya tarik guna memberikan kemudahan bagi anak-anak, remaja dan kader muda Nahdlatul Ulama dalam mendapatkan dan pengaksesan suatu informasi tentang agama Islam yang disampaikan secara terstruktur dan konsisten dalam format teks, gambar, grafik, video animasi dan suara yang dikemas dalam satu paket situs web multimedia. Karena pada dasarnya, keberadaan Internet saat ini telah memasuki aspek diberbagai tatanan kehidupan manusia hingga diberbagai sektor. Anak-anak, remaja di zaman sekarang ini pun juga sudah tidak asing dengan keberadaan internet. Internet berfungsi untuk perolehan informasi dan anak-anak bisa mendapatkan segala informasi mengenai pelajaran mereka melalui situs web di internet yang memiliki konten yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan buku cetak biasa. Situs web dapat menjadi media pembelajaran interaktif yang disukai oleh anak-anak karena informasi tidak hanya berbentuk teks tertulis namun juga bisa berupa suara, gambar atau video (multimedia) sehingga informasi yang diterima tidak bias dan cenderung membosankan.

Dalam mengahadapi Era Revolusi Industri 4.0 di bidang pendidikan, motivasi saja tidak cukup dalam mewujudkan cita-cita besar indonesia pada Revolusi Industri 4.0 ini harus ada wujud konkret dan usaha yang keras untuk bahu membahu membantu pemerintah indonesia dan kita semua sebagai generasi Muda Nahdlatul Ulama dalam menyongsong era digitalisasi. Tentu ini sangat membutuhkan pendidikan karakter. Pendidikan karakter adalah bentuk kegiatan manusia yang di dalamnya terdapat suatu tindakan yang mendidik dan diperuntukkan bagi generasi selanjutnya. Tujuan pendidikan karakter adalah untuk membentuk penyempurnaan diri individu secara terus-menerus dan melatih kemampuan diri demi menuju ke arah hidup yang lebih baik, Membangun kehidupan kebangsaan yang multikultural, Membangun peradaban bangsa yang cerdas; berbudaya luhur; serta mengembangkan potensi agar berhati, berpikir, dan berperilaku baik dan Membangun sikap yang cinta damai, kreatif, mandiri, dan mampu hidup berdampingan dengan bangsa lain secara harmonis.

Tantangan kedepan pastinya akan cukup menantang dan banyak rintangan yang harus dihadapi dalam setiap transisi inovasi dan teknologi seperti sekarang ini. Kita sebagai generasi muda Nahdlatul Ulama haruslah berani dan siap, jika tidak maka kita akan perlahan-lahan tenggelam oleh adanya era disrupsi ini.

Penulis : A’isy Hanif Firdaus, S.Ag.

A'ISY HANIF FIRDAUS

A'ISY HANIF FIRDAUS

https://ipnujateng.or.id/user/haniffhasyim_25/

Pelajar Nahdlatul Ulama Kota Bawang Merah

Leave a Reply