Selamat dan Sukses, Hari Santri Nasional 2017

Pertempuran yang berlangsung selama tiga hari berturut-turut tanggal 27 – 29 Oktober 1945, menewaskan Jenderal Mallaby. Ia tewas bersama dengan lebih dari 2.000 pasukan Inggris saat itu.

Peristiwa tersebut membuat angkatan perang Inggris murka, hingga berujung pada peristiwa 10 November 1945, peristiwa sejarah perang antara pihak tentara Indonesia dan pasukan Britania Raya.

Pertempuran itu adalah perang pertama pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan satu pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia yang menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme.

Peristiwa bersejarah tersebut ditetapkan sebagai Hari Santri Nasional oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Mesjid Istiqlal Jakarta, Kamis (22/10/2015), Jokowi mengatakan penetapan tersebut merupakan bentuk penghargaan pemerintah terhadap peran para santri dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Mengingat peran tokoh-tokoh santri seperti Kyai Hasyim Ashari, Kyai Ahmad Dahlan dan lainnya. Untuk itu dengan seluruh pertimbangan, Pemerintah menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional.

Presiden RI Joko Widodo memaparkan besarnya peran santri bagi bangsa. Para tokoh-tokoh besar yang punya andil itulah yang membuat pemerintah menilai hari santri penting ditetapkan.

Sejarah mencatat, para santri telah mewakafkan hidupnya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan mewujudkan cita-cita kemerdekaan tersebut. Para santri dengan caranya masing-masing bergabung dengan seluruh elemen bangsa, melawan penjajah, menyusun kekuatan di daerah-daerah terpencil, mengatur strategi, dan mengajarkan kesadaran tentang arti kemerdekaan.

Itulah sedikit latar belakang tentang hari santri nasional hingga penetapannya oleh Presiden Joko Widodo. Peringatan hari santri di lingkungan Kabupaten Semarang sendiri mengikuti instruksi dari pusat, yaitu seperti ikut mensukseskan dalam pembacaan 1 miliyar shalawat nariyah. “PCNU Kabupaten Semarang jauh – jauh hari telah menerbitkan surat edaran tentang instruksi untuk mensukseskan pembacaan 1 miliyar shalawat nariyah sehingga dapat dilihat pada sabtu malam banyak masjid yang mengumandangkan shalawat nariyah secara serentak. Dan selanjutnya pada hari minggu pagi (22/10/2017) melaksanakan apel Hari Santri Nasional di salah satu lapangan di Dusun Pedingan, Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang apel ini diikuti seluruh warga NU se Kabupaten Semarang beserta pengurus NU dan Banom nya se Kabupaten Semarang. Setelah apel ini akan dilaksanakan beberapa perlombaan”, Ujar Ketua tanfidziyah PCNU Kabupaten Semarang H. AHMAD HANIK, S.Ag, M.Pd saat ditemui oleh Rekan Danang jurnalis IPNU Kabupaten Semarang.