Terkadang lembar-lembar sepuh itu berangan-angan
Terbang menjadi kupu-kupu bersama resah di kalbu
Saat tangan-tangan tak lagi berkenan menyentuh usang kulitnya
Saat setiap mata, memandang sini pada debu di wajahnya
Apalah arti sebuah perjuangan
Yang dikukuhkan oleh para ilmuwan
Kala kini, saat derap langkah enggan bersambang
Menengok pada berpuluh-puluh darah dan nafas
Yang menjelma pada berlembar kertas
Beratus lembar kertas yang lahir dengan sepenuh hati
Dari para ulama dan para wali
Kecuali debu yang kian ramai menyambangi
Dan rayap yang mungkin
Akan menyerang habis peradaban kita ini
03 April 2017
Penulis bernama pena Husna Assyafa, lahir di Wonogiri, Jawa Tengah, Indonesia pada tanggal 9 November 1994. Saat ini sedang belajar di IAIN Ponorogo, dan menimba ilmu di PPTQ Al-Muqorrobin Ponorogo. Saat ini aktif di organisasi IPPNU Wonogiri, dan juga beberapa komunitas literasi di Ponorogo. Cerpen-cerpennya yang menang dalam perlombaan di antaranya Ruang Cinta Untuk Negeri Kita (harapan III lomba cerpen IPPNU), dan Senja Bulan September (majalah madani Tulung Agung). Salah satu puisinya masuk dalam kategori puisi terpilih pada Lomba cipta puisi RUAS (Ruang Aksara) ke-3. Dan cerpennya yang berjudul Kang Musthofa memenangkan harapan II lomba yang diadakan Kemenag dalam rangka ‘Gebyar Hari Santri Nasional’ kategori santri, beberapa puisi-puisinya termuat di koran lokal. Karya penulis yang sudah di terbitkan berjudul Luka dan Cermin Cinta (2016, oleh Soega Publishing) berupa buku kumpulan cerpen. Buku antologi puisinya berjudul Melankolia Surat Kematian (Soega Publishising & komunitas RUAS, 2016). Sedangkan kumpulan cerpen bersamanya berjudul Almira dan Gholan (Spectrum Sutejo center, Ponorogo), Di Bawah Naungan Nur (Departemant Agama RI, 2016). Buku kumpulan cerpennya yang terbaru Kang Musthofa (STKIP Ponorogo & Terakata Jogjakarta, Februari 2017). Saat ini sedang merampungkan novelnya dan dua antologi puisi tunggalnya. Bisa dihubungi dengan kontak No. HP 085642310866. Fb : Husna Assyafa.