PKPT Unnes Serukan Pesan Damai Bermedia

Semarang – Dalam rangka menyikapi gejolak media sosial belakangan ini, PKPT IPNU IPPNU Unnes menggelar kegiatan Sarasehan Media, Selasa (28/03). Acara yang mengangkat topik “Pelajar NU dan Pesan Damai dalam Bermedia” tersebut menghadirkan tiga narasumber yaitu, M Rikza Chamami (Dosen UIN Walisongo Semarang), Saroni Asikin (Wartawan Senior Suara Merdeka), dan M Abdullah Badri (Pengurus LTN NU Kabupaten Jepara).

M Rikza Chamami, Dosen UIN Walisongo mengaku prihatin dengan perkembagan media sosial akhir-akhir ini. “Kondisi media sosial saat ini sangat memprihatinkan. Bukankah lebih baik jika medsos dipakai dakwah dan dijadikan penyambung lidah para ulama,” kata pengurus Lakpesdam NU Kota Semarang ini.

Beliau menceritakan bahwa budaya menulis telah mendarah daging pada ulama dan kiai NU, sudah seharusnya generasi muda untuk melanjutkannya. “Bila dulu ulama Islam seperti Syeh Nawawi Al Bantani, KH Hasyim Asyari, dan lain-lainnya dikenal suka menulis, maka sebagai gantinya diteruskan generasi sekarang,” ungkapnya.

Senada dengan Rikza, Saroni Asikin berpesan kepada peserta untuk tidak mudah percaya pada apapun, baik berita yang sudah jelas hoax maupun belum. “Jangan mudah percaya setiap informasi yang bermunculan. Semuanya harus ditelusuri kebenarannya sebelum dipakai sebagai pegangan,” harapnya dosen Unnes ini.

M Abdullah Badri, menegaskan bahwa konflik di dunia maya semakin hari semakin keras, tidak cukup hanya dengan tabayyun namun harus juga melawannya. “Salah satu cara melawan fenomena hoax ini adalah dengan ikut andil menulis dan produkti bermedia untuk menjaga marwah kiai serta menjaga NKRI,” tegasnya.

Sarasehan yang diikuti sekitar 200 peserta tersebut berlangsung di gedung dekanat Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) kampus Unnes, Sekaran, Gunungpati, Semarang. Acara dilanjutkan dengan deklarasi anti hoax dan damai bermedia oleh seluruh hadirin peserta sarasehan.

mazidmaulana

mazidmaulana

Leave a Reply