Pesantren Sebagai Bengkel Akhlak

Kualitas suatu bangsa sangat ditentukan kualitas akhlaknya, jika akhlak sudah rusak hancurlah bangsa tersebut”, Penyair Mesir, Syauki Bik

Krisis Akhlak

Sebelum saya membahas peran pondok pesantren lebih dalam, ada baiknya kita memahami dahulu krisis akhlak. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) krisis berarti keadaan berbahaya. Sedangkan akhlak berarti budi pekerti, watak, tabiat.

Dalam buku Akhlak Tasawuf Edisi revisi karangan Prof Dr. Rosihan Anwar, M.Ag. menyebutkan  kata akhlak lebih luas artinya daripada moral atau etika yang sering dipakai dalam bahasa Indonesia. Akhlak meliputi segi-segi kejiwaan dari tingkah laku lahiriah dan batiniah seseorang.

Sementara dari buku yang sama, Imam Ghazali menyebutkan akhlak merupakan ilmu menuju jalan akhirat yang dapat disebut ilmu sifat hati dan rahasia. Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan tingkah laku merupakan bentuk kepribadian seseorang secara spontan. Tingkah laku ini berlandaskan kebaikan sesuai akal dan agama.

Belajar Malah Menghajar – pic: Kompas.Com

Begitu pentingnya akhlak, dalam Al-Qur’an menyebutkan Rasul Muhammad diutus ke bumi untuk memperbaiki akhlak umat manusia.

“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik.” (HR. Bukhari).

Sabda Rasul Muhammad akhlak menjadi standar ukuran iman seorang muslim.

“ Kaum mukminin yang paling sempurna imannya adalah yang akhlaknya paling baik diantara mereka, dan yang paling baik diantara kalian adalah yang paling kepada istri-istrinya” (HR. At-Tirmidzi).

Teks tersebut menandaskan misi pengutusan Rasul Muhammad untuk menyempurnakan akhlak. Karena otomatis seorang muslim atau muslimah sejati akan tercermin dari kemuliaan akhlaknya.

Dengan memahami urgensi akhlak, keadaan rusaknya akhlak di kalangan umat Islam sangat berbahaya. Secara kuantitas jumlah umat Islam seperti buih di lautan (sangat banyak) namun keadaan itu berbanding terbalik dengan kualitas (akhlak) umat Islam.

Umat Islam kini kehilangangan ruh keislamannya. Umat Islam cenderung meninggalkan tuntunan Al-Quran dan As-Sunnah dalam kehidupan sehari-hari. umat Islam larut dalam dinamika dunia global yang mengarah pada liberalisme, hedonisme, dan sekulerisme. Dimana paham-paham itu tidak sejalan dengan tuntunan Islam. Seperti budaya seks bebas merajalela, pesta minuman keras, menjamurnya korupsi dan lain-lain.

Pondok Pesantren Solusi Krisis Akhlak

Penyebutan pondok pesantren sebagai bengkel akhlak saya kira tidak berlebihan. Mengingat pondok pesantren adalah tempat pengajaran ilmu-ilmu keagamaan yang komprehensif. Di pondok pesatren baik tradisional maupun modern, para santri digembleng untuk menjadi santri yang taat pada agama.

Pembelajaran ilmu-ilmu agama telah membentuk pola pikir, sikap dan perilaku para santri. Pola pikir atau mind set ini mengandung nilai-nilai vertikal (ketuhanan) sekaligus horizontal (kemanusiaan). Pengamalan kedua nilai ini teraplikasikan dalam kehidupan santri. Dalam konteks agama kita mengenalnya dengan istilah hamblum minallah dan hamblum minannas.

Pengajaran di pondok pesantren yang berbasiskan agama mewarisi ilmu-ilmu dari ulama. Bahkan disebutkan dalam suatu hadis ulama-ulama adalah pewaris para nabi. Khususnya Nabi Muhammad SAW.

Para kyai di pondok pesantren dengan ikhlas dan sabar memberikan ilmu agama kepada para santri. Pengajaran para kyai memfokuskan hasil pengajaran pada pemahaman ilmu agama. Hasil pengajaran ini tidak menjadikan nilai akademik sebagai standar ukuran penilaian. Sebagaimana dilakukan pada sekolah formal. Misal para kyai yang mengajarkan ikhlas kepada para santri.

Para Santri Begitu Menghormati Guru. Akhlaq Menjadi Pelajaran Utama di Pondok Pesantren. – pic: okezone

Di setiap pondok pesantren pak kyai selalu memberi nasehat kepada santrinya agar mondok untuk mencari ilmu Allah SWT dan menghilangkan kebodohan. Ilmu pondok pesantren lebih penting dari ilmu dunia. Pasalnya ilmu agama bekal umat Islam di akherat. Tapi bukan berarti pondok pesantren mengabaikan ilmu dunia, sekali-kali tidak. Sekarang pondok pesantrren tradisional dan modern menggabungkan ilmu dunia dan akherat. Para santri selain mondok juga sekolah formal.

Dari pemahaman itu terlihat jelas urgensi pondok pesantren bagi umat Islam. Pondok pesantren menjadi sumber ilmu-ilmu agama. Untuk membentuk insan yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Bukti dari iman dengan wujud akhlakul karimah ( akhlak terpuji).

Cilacap, 14 April 2017

Referensi :

  • Akhlak tasawuf edisi revisi, Prof. Dr. Rosihan Anwar, M.Ag. Penerbit CV. Pustaka Setia : Bandung 2010
  • Kamus Besar Bahasa Indonesia online

 

Winda Efanur FS, seorang penulis lepas. Kini tengah mendalami ilmu agama di Pondok Pesantren Rubat Mbalong Ell Firdaus, Kedungreja, Cilacap. IG: @winda_efanurfs

ipnu_cyber

ipnu_cyber

Leave a Reply