Perkuat Literasi Digital dalam Moderasi, Tim Zona Kreator IPNU Jateng Gelar Sekolah Moderasi bersama KKN-IK IAIN Kudus 2021

Foto penyerahan penghargaan kepada narasumber Sekolah Moderasi

Kelompok Kuliah Kerja Nyata Terintegrasi Kompetensi (KKN-IK) IAIN Kudus 2021 mengadakan Sekolah Moderasi yang bertema Internalisasi Nilai-nilai Moderasi Beragama dalam Literasi Digital pada sabtu 02/10/21 mulai sekitar pukul 19.30 WIB sampai selesai di serambi Masjid Jami’ Baitur Rosyidin Bungo Lor. Narasumber Sekolah Moderasi ini diisi langsung oleh Pengurus Pusat Wadah Gerakan Santri Indonesia Rekan Muhammad Nasir yang juga merupakan demisioner Kepala Humas dan Protokoler DKW CBP IPNU Jateng, dengan dimoderatori oleh Ahmad Faiz Yahya sebagai Ketua Kelompok KKN-IK Desa Bungo yang juga merupakan Tim Zona Kreator IPNU Jateng.

Latar belakang dibuatnya kegiatan ini, untuk menjalankan program kerja KKN-IK IAIN Kudus dalam mensosialisasikan nilai-nilai moderasi beragama, yang mana sesuai dengan tujuan besar KKN-IK IAIN Kudus tahun ini yaitu Pemberdayaan Potensi Desa berbasis Moderasi Beragama. Maka dari itu kegiatan ini mempunyai tujuan untuk memberikan pemahaman kepada pelajar sejak dini menjalankan moderasi dalam beragama, supaya nantinya para generasi penerus bangsa ini tidak terjebak kepada hal-hal radikalisme.

Mahasiswa KKN-IK memilih remaja/pelajar sebagai peserta Sekolah Moderasi ini karena remaja atau bahkan pemuda merupakan agen yang penting dalam perkembangan masa depan desa. Khususnya anggota IPNU dan IPPNU di Desa Bungo ini.

“Karena remaja-remaja ini nantinya merupakan penentu nasib masa depan desa. Kalian adalah agent of changes.” Jelas Faiz.

Kegiatan ini berjalan dengan lancar, meskipun agak telat sedikit mulainya, namun tidak mengurangi esensi acara tersebut dan berjalan sebagaimana mestinya, para anggota IPNU dan IPPNU menyimak penjelasan dari narasumber dengan seksama. Jalannya Sekolah Moderasi sangat menyenangkan dengan selingan ice breaking oleh narasumber agar para peserta tetap fokus dalam menerima materi yang disampaikan.

“Dengan adanya Sekolah Moderasi ini, semoga bisa bermanfaat serta menjadikan bekal para pelajar ketika nantinya sudah lulus sekolah tidak terpengaruh dengan kelompok-kelompok yang radikal dan tidak menjalankan ibadah agama secara extream kanan maupun kiri” Harap Faiz selaku moderator sekaligus penyelenggara Sekolah amoderasi ini.

“Mulai sekarang, yuk isi konten-konten media sosial kalia  dengan konten yang positif, konten tentang moderasi beragama. Jangan sampai kalian isi dengan konten hoax, ujaran kebencian dan lain sebagainya. Literasi digital ini sangat perlu kita manfaatkan sebagai sarana dalam menyebarkan informasi moderasi dalam beragama” Pesan Nasir selaku Narasumber Sekolah Moderasi.
“Silahkan mengamalkan ajaran agama, namun jangan menyeragamkannya” Imbuh Pemuda yang menjadi Pengurus Pusat Wadah Gerakan Santri Indonesia itu, dengan tegas sebagai akhir kata. (afy)

Leave a Reply