Jepara-Gegap gempita hari lahir (harlah) ke 63 IPNU terasa hingga ke pelosok-pelosok desa di seluruh Indonesia. Setidaknya itu terlihat pada peringatan harlah yang diselenggarakan Pimpinan Ranting IPNU IPPNU Tulakan I di Gedung MWC NU Donorojo Jum’at (24/2) malam lalu.
Acara harlah ini dimulai dengan khotmil qur’an bin nadhor, kemudian dilanjutkan dengan prosesi potong tumpeng khas tradisi nusantara. Potongan tumpeng pertama diberikan kepada Ketua IPNU Ardhi Yudha Saputra oleh Ketua NU Ranting Tulakan 1, Sukarno. Kemudian dilanjutkan potongan tumpeng kedua diberikan kepada Ketua IPPNU Intan Dwi Meirina oleh Ketua MWC NU Donorojo, Ahmad Khafid.
Tak hanya khotmil qur’an dan potong tumpeng, acara yang digelar setelah isya’ ini juga dimeriahkan grup rebbana Al Huda yang digawangi kader IPNU IPPNU ranting Tulakan I. Setelah prosesi potong tumpeng, harapan demi harapan pun langsung dipanjatkan.
“Dengan bertambahnya usia organisasi, tentu harus dibarengi dengan bertambahnya kedewasaan berfikir. Seperti etika dalam pergaulan sosial sampai etika di dunia maya,” terang Ardhi Yudha Saputra
Tidak mau ketinggalan, Ketua PR NU Tulakan ikut memanjatkan harapan serta tak lupa memberikan wejangannya kepada generasi muda ini.
“Momen harlah ini harusnya dijadikan sebagai momen mencetak kader-kader NU yang sesuai dengan faham ajaran NU yaitu faham aswaja. Serta mempunyai etika sosial yang sesuai dengan dasar aqidah dalam lingkup islam.
Ia menambahkan, hal demikian dilakukan supaya generasi tidak tergerus oleh pengaruh yang timbul akibat arus globalisasi dari dunia barat, yang identik dengan ajaran yang bertentangan Islam.
Acara yang dihadiri seluruh adan otonom NU di wilayah ranting Tulakan ini, kemudian ditutup dengan makan bersama dalam sebuah nampan sebagaimana layaknya tradisi makan di pesantren.
Say hello