“PERAN PELAJAR NU DALAM STRATEGI MENGHADAPI TRANSFORMASI EKONOMI DI MASA PANDEMI COVID-19”

Sumber Gambar: https://awsimages.detik.net.id/community/media/visual/2020/03/15/69a4a440-54ac-42ea-aa51-3a85c43aba77_169.jpeg?w=700&q=90

Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) merupakan dua organisasi yang bersifat keterpelajaran, kekaderan, dan kemasyarakatan, kebangsaan dan keagamaan yang berhaluan dengan islam ahlussunnah wal jamaah dan merupakan sebuah badan otonom Nahdlatul Ulama yang berfokus pada generasi muda aswaja yang bertujuan menumbuhkan kecintaan pada rasa nasionalisme dan memiliki jiwa karakter yang agamis organik dan siap berkhidmah dengan masyarakat.

Secara garis besar tujuan kita ikut berorganisasi dan khidmah di Nahdlatul Ulama selain sebagai sarana ngalap berkah dari para guru dan pendiri Nahdlatul Ulama juga sebagai sarana pengaktualisasi diri mengolah bakat minat, memperkaya pengetahuan dan pengalaman, dan saling menjalin tali silaturrahmi sesama muslim. Berorganisasi juga melatih kemampuan diri baik mental maupun emosional alam diri kita. Jika dilihat dari sisi spiritual ikut bergabung di IPNU dan IPPNU juga sebagai sarana dakwah secara nyata dengan membaur dengan masyarakat tanpa memandang status, kasta dan predikat. Banyak sisi yang bisa didapatkan ketika kita mau bergabung bersama di organisasi IPNU & IPPNU.

Di era yang serba digital dan virtual seperti sekarang ini, keberadaan organisasi IPNU & IPPNU belakangan sudah banyak peminatnya dan dianggap sebagai organisasi yang mempunyai visi dan misi bersifat sinyal positif untuk kegiatan pelajar-pelajar di berbagai pelosok negeri. Melalui media digital dan elektronik yang kian hari semakin mengalami perkembangan yang pesat, berpeluang untuk menggerakan dan merekrut generasi muda Nahdlatul Ulama supaya bisa bergabung. Setelah berhasil gabung di organisasi IPNU & IPPNU kemudian generasi muda NU mendapatkan kegiatan dan gemblengan dari para senior mengenai pelatihan kepemimpinan, kemandirian, dan administrasi. Hal ini diharapkan para generasi muda Nahdlatul ulama mampu membangun bangsa dengan memunculkan ide-ide cemerlang dengan berbagai inovasi yang dapat diwujudkan sebagai upaya mendongkrak mental sosial ekonomi yang memadai pada lingkungan sekitarnya. Dengan berbagai dukungan sesama antar anggota berpeluang menjadi kader yang kuat dan siap berkhidmah dengan masyarakat dan menunjukkan kiprah yang nyata untuk agama, bangsa dan negara.

Dari mengikuti kegiatan berorganisasi pelajar tidak hanya mendapatkan pengalaman mengenai jiwa kepemimpinan, arti solidaritas, dan berbagai pengalaman menarik lainnya. Akan tetapi rekan/rekanita IPNU & IPPNU bisa belajar pada sektor ekonomi dengan membuat departemen dalam struktur kepengurusan atau membuatnya sebagai program kerja yang telah disetujui oleh anggota lainnya. Peranan pelajar dalam bidang perekonomian untuk menghadapi stabilitas kemajuan ekonomi pada era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community (AEC) dimana persaingan kian kompleks dan persaingan ekonomi skala globalpun kian hari kian mengalami lonjakan yang cukup tinggi. Dari sinilah kemudian IPNU & IPPNU didorong untuk berperan aktif menciptakan keunggulan sumber daya manusia yang kompetitif dalam dunia bisnis untuk mewujudkan kemandirian ekonomi bagi organisasi IPNU & IPPNU secara nyata.

Dari sumber berita yang saya temukan seputar ekonomi dan Nahdlatul Ulama. Berikut ini beritanya, Melalui Kanal berita online (Antaranews.id edisi kamis 4 Juni 2020) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bekerjasama dengan Nahdlatul Ulama bersama-sama meluncurkan Kios Warga Nahdlatul Ulama (WarNU) digital. Melalui kios WarNU digital diharapkan bisa menyejahterakan warga NU pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Ide awal pencetusan program WarNu digital ini dikarenakan melihat era dimana masyarakat dilarang berkerumun dan kontak fisik terlalu dekat harus dihindari, jadi dengan solusi inilah harapan besar semoga bisa menjadi solusi yang terbaik untuk menjaga roda kebutuhan masyarakat ditengah pandemi covid-19. Dari gagasan baik ini semoga pelajar Nahdlatul Ulama bersama stakeholder keuangan inklusif saling bersinergi dan mendukung penuh upaya yang dilakukan oleh Nahdlatul Ulama dan Kementerian bidang perekonomian sebagai langkah untuk bisa lebih maju dalam menyejahterakan warga NU khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya di era pandemi covid-19 seperti sekarang ini.

Selain itu, program yang bisa rekan/rekanita IPNU & IPPNU lakukan yaitu dengan menjual barang kebutuhan yang diiklankan menggunakan media sosial, seperti penjualan, pulsa/kouta internet, baju/kaos, ataupun perlengkapan ibadah umat islam. langkah ini bisa dilakukan sebagai upaya melatih pengaktualisasikan diri sebagai pelaku ekonomi yang aktif dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan dengan menciptakan produk, barang dan jasa sehingga bisa berimbas pada kesejahteraan ekonomi di organisasi. Atau contoh yang lainnya IPNU & IPPNU bisa mengadakan bazzar sembako murah yang dikhususkan kepada warga yang kurang mampu. Rekan/rekanita IPPNU & IPPNU juga berpeluang menciptakan produk hasil karya original yang bisa dipasarkan untuk konsumsi masyarakat di lingkungan sekitar khususnya.   Dari berbagai contoh program penguatan ekonomi diatas, rekan/rekanita IPNU & IPPNU nantinya bisa belajar mengupayakan kesejahteraan umat, bukan hanya kesejahteraan pribadi saja.

Rosulullah SAW menganjurkan kepada kita untuk selalu berkontribusi melakukan perbuatan yang mempunyai nilai kemanfaatan secara nyata. Hal ini sesuai dengan yang ditegaskan Rosulullah SAW dalam haditsnya yang diriwayatkan dari Jabir, sebagai berikut:

خَيْرُ الناسِ أَنفَعُهُم لِلنَّاسِ

Artinya:

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia (lainnya).” Hadits Riwayat ath-Thabrani, Al-Mu’jam al-Ausath, juz VII, hal. 58, dari Jabir bin Abdullah r.a.. Dishahihkan Muhammad Nashiruddin al-Albani dalam kitab: As-Silsilah Ash-Shahîhah)

Setelah mengetahui menjadi manusia yang bermanfaat, lalu pertanyaannya adalah: “Bagaimana caranya agar kita menjadi pribadi yang bermanfaat?”

Hal ini dijelaskan dalam al-Qur’an. Allah SWT berfirman.

 

وَمَا أُبَرِّئُ نَفْسِي ۚ إِنَّ النَّفْسَ لَأَمَّارَةٌ بِالسُّوءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّي ۚ إِنَّ رَبِّي غَفُورٌ رَّحِيمٌ

“Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang.” (QS Yusuf/12:53).

Semoga dari berbagai contoh program atau kegiatan yang bisa Rekan/rekanita laksanakan untuk mengembangkan ide tentang dunia ekonomi dan bisnis yang mempunyai daya jual dan daya saing dengan berbagai produk yang sudah ada, atau mungkin bisa memodifikasi produk-produk yang sudah ada. Semoga dari hadits diatas kita semua bisa mengambil hikmah perbuatan yang  kita lakukan untuk khajat hidup orang banyak. Karena yang jelas, “Seribu langkah yang besar dimulai dari satu langkah yang kecil atau bahkan remeh sekalipun.”

 

Penulis: A’ISY HANIF FIRDAUS

 

 

“Dalam menjalani kehidupan, kita janganlah takut untuk menentukan langkah, lakukan terbaik dengan senang hati dan tanpa beban, berhasil atau gagal bersuka citalah dengan usaha yang kita kerjakan.”

@haniffhasyim_25

 

adminipnujat

adminipnujat

Leave a Reply