Pelajar NU Ketangguhan, Sukses Gelar DIKLATAMA Gembleng Militansi Kader.

Diklatama IPNU IPNU Ketangguhan, Brebes

Brebes – Guna menumbuhkan militansi Pelajar Nahdlatul Ulama (NU) di Kecamatan Ketanggungan, Brebes dilakukan Pendidikan Latihan Kader Pertama (Diklatama) Angkatan IV. Peserta digembleng fisik dan mentalnya untuk menunjukan cintanya pada Nadhlatul Ulama dalam satu ikatan pelajar.

“Di usia masih pelajar, harus kita gembleng sebagai kader NU militan yang mampu memperkuat IPNU-IPPNU di segala lapisan, Orang Luar biasa tercetak dari proses yang luar biasa pula” ujar Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Ketanggungan Lukman Aji di sela kegiatan, Selasa (22/12). 

Lukman berharap, kader bisa berkontribusi nyata terhadap perkembangan dan kemajuan organisasi. Mencetak kader-kader IPNU-IPPNU yang militan, yang siap mendarmabaktikan diri kepada Agama, Nusa, dan Bangsa. 

Ketua Panitia Taufik menambahkan, Diklatama sengaja digelar saat liburan sekolah. Jadi, tidak mengganggu waktu belajar. Di samping itu bisa menambah ilmu dan pengalaman di luar pelajaran di sekolah. 

“Diklatama digelar di wilayah Zona Hijau. Meski demikian, peserta dan panitia menerapkan protokoler kesehatan. Di antaranya menyiapkan tempat cuci tangan dan hand sanitizer, peserta dan panitia memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan,” ujar Jenal Evendi Komandan DKAC CBP – KPP Kec. Ketanggungan.

“Alhamdulillah, Diklatama angkatan IV diikuti 89 peserta, dari berbagai ranting di PAC Ketanggungan,” sambungnya. 

Pembina PAC IPNU Ketanggungan Ahmad Fauzan El Azizi saat mengisi materi kebangsaan menyampaikan, radikalisasi agama lewat pelajar atau sekolah kini sudah sangat masif. Karena pelajar merupakan sasaran empuk bagi mereka. 

“Untuk itu kader CBP IPNU-KPP IPPNU bisa menjadi benteng pelajar untuk melawan gerakan radikal yang masuk melalui anak-anak sekolah. CBP-KPP harus menjadi garda pelajar yang memiliki jiwa patriotisme, nasionalisme, juga religius,” tegasnya.

“Serta berpedoman Pancasila sebagai dasar negara dan Negara Kesatuan Republik Indonesia sudah final. Jangan sampai diotak atik kelompok tertentu meskipun mereka menggunakan kedok agama,” tandas Fauzan. 

Salah satu perwakilan peserta dari Ranting Cikeusal Kidul Essa Ponica mengaku bangga bisa mengiktui Diklatama. Walau kurang tidur dan kurang istirahat selama 3 hari tapi senang bisa menambah banyak ilmu dan banyak teman.

adminipnujat

adminipnujat

Leave a Reply