Jakarta – ipnujateng.or.id
Buku dengan tagline “Prisma Pemikiran Pelajar” ini diluncurkan dalam Kongres Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) ke-XX pada sabtu (13/8) di Asrama Haji Jakarta.
Dilansir dari NU Online, Ketua II Bidang Kaderisasi Khoirul Anwar mengatakan bahwa hadirnya buku tersebut dapat memenuhi kebutuhan pimpinan di semua tingkatan pada bidang pengkaderan.
Pasalnya, setiap jenjang kaderisasi perlu memiliki indikator dan batasan-batasan yang jelas. “Ini sudah sangat mendesak dan banyak tuntutan kader dan anggota di bawah,” kata Anwar, sapaan akrabnya.
Ia mengungkapkan bahwa kader membutuhkan pedoman kaderisasi yang lengkap, mulai dari silabus sampai kurikulumnya. Modul ini diklaim sudah mencakup semuanya.
“Modul ini dibuat selengkap mungkin untuk memberikan petunjuk kepada pimpinan atau pengurus ketika hendak menggelar kaderisasi,” katanya.
Kader IPNU Yogyakarta tersebut kerap mendapat laporan dari para kader saat berkunjung ke beberapa daerah terkait materi kaderisasi yang tak sesuai dengan jenjang pengkaderannya.
“Kadang materi Lakmud tapi isinya materi Makesta sehingga perlu petunjuk,” imbuhnya.
Oleh karena itu, mulai saat ini dan ke depan, Modul Kaderisasi ini bisa menjadi pegangan seluruh pimpinan dalam menyelenggarakan dan mengelola kaderisasi.
“Kaderisasi perlu merujuk ke pedoman itu agar pengkaderan dapat sesuai dengan orientasi, proporsional, kompatibel, dan sinkron,” ungkap Anwar.
“Kalau tidak, dikhawatirkan tumpang tindih antara materi Makesta (Masa Kesetiaan Anggota) , Lakmud (Latihan Kader Muda) , dan Lakut (Latihan Kader Utama). Sebab, seringkali terjadi demikian,” tandasnya.
Sementara ini, buku modul kaderisasi cetak sudah dibagikan kepada Pimpinan Wilayah yang hadir pada Kongres XX IPNU. Ada juga yang dalam bentuk soft file (pdf) yang juga sudah tersebar ke banyak kader IPNU Se-Indonesia.