Oleh: Mukminah

Pimpinan Ranting IPNU IPPNU Desa Siguci

Kecamatan Pecalungan, Kabupaten Batang, Jawa Tengah

 

IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama) adalah salah satu organisasi yang ada di Indonesia dan merupakan badan otonom dari Nahdlatul Ulama. Nahdlatul Ulama itu sendiri merupakan organisasi keagamaan dan juga organisasi kemasyarakatan terbesar dalam arus sejarah bangsa Indonesia, Nahdlatul Ulama memiliki makna penting dan ikut serta dalam proses perjalanan sejarah bangsa Indonesia. NU lahir dan berkembang dengan memiliki corak dan budayanya sendiri. Sebagai organisasi dengan arah gerakan keagamaan yang memegang teguh Ahlussunnah Wal Jama’ah, maka NU menyesuaikan diri terhadap berbagai madzhab keagamaan yang ada di sekitarnya. NU tidak pernah berfikir menyatukan apalagi menghilangkan madzhab-madzhab keagamaan yang ada pada Islam. IPNU bersifat keterpelajaran, kekeluargaan, kemasyarakatan, keagamanan serta pendidikan.

Dalam dunia Islam, pendidikan dikenal dengan istilah tarbiyah atau dapat juga disebut dengan dakwah. Tarbiyah artinya mendidik, sementara dakwah artinya mengajak atau menyeru. Esensinya sama yaitu mengajak peserta didik kepada perubahan yang lebih baik (Purwanto, 2016). Dalam dakwah, mengajak atau menyeru yang dimaksud adalah mengarahkan pada kebaikan, memerintahkan yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar dalam rangka memperoleh kebahagiaan di dunia dan kesejahteraan di akhirat. Dalam arti luas, dakwah memiliki pengertian sebagai upaya mengubah situasi, mendorong, menyeru, dan menghimpun manusia kepada ajaran Islam; upaya itu dilakukan dengan bentuk amar ma’ruf nahyi mungkar; juga upaya tersebut dilakukan sepanjang zaman di segenap tempat; dan upaya itu dimaksudkan agar manusia berbahagia di dunia dan di akhirat (Ardi, 2015).

Peran teknologi informasi sangat penting dalam pelaksanaan dakwah di kalangan pelajar, khususnya organisasi IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama). Memecahkan suatu masalah, membuka kreativitas, meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam melakukan pekerjaan. Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa teknologi informasi merupakan solusi bagi persoalan hidup manusia moderen terkait dengan kehidupan, dakwah, dan komunikasi antarsesama manusia. Dengan adanya teknologi informasi, pekerjaan manusia terutama dakwah islamiah di kalangan Pelajar NU dapat berjalan dengan lancar. Dengan demikian, teknologi informasi merupakan penerapan teknologi komputer untuk menciptakan, menyimpan, mempertukarkan, dan menggunakan informasi dalam berbagai bentuk. Oleh karena itu, teknologi informasi merupakan ilmu pengetahuan dalam bidang informasi yang berbasis komputer dan perkembangannya sangat pesat. Menurut Fauzi (dalam Prasojo, 2011), teknologi informasi adalah teknologi yang memanfaatkan komputer sebagai perangkat utama untuk mengelola data menjadi informasi yang bermanfaat. Dakwah via Internet Dakwah di zaman sekarang sangat efektif dengan cara menggunakan perangkat canggih berbasis online, yaitu via internet karena bisa menghemat waktu dan tempat, juga mengghemat biaya. Kerumitan software dan kecanggihan hardware telah menjadi salah satu kelebihan internet. Kolaborasi, koordinasi, dan komunikasi dapat didukung oleh aplikasi software komunikasi dan kolaborasi koneksi. Kemudahan dalam berkomunikasi antar masyarakat maya menjadi salah satu indikator berkembangnya internet khususnya yang berhubungan dengan transaksional mereka satu dengan lainnya. Aplikasi Web Pada saat ini web terkadang dianalogikan sebagai rumah yang dapat ditempati bersama ataupun sendiri karena ketika seseorang telah memiliki aplikasi web, orang tersebut telah mendapatkan ruang pada dunia maya. E-Commerce Guna memudahkan masyarakat dalam melakukan kegiatan pembelian dan penjualan, pemasaran produk, jasa dan informasi internet atau exatranet, masyarakat dapat menggunakan E-commerce. Business-to-business (B2B) dan Business-to-consumer (B2C) menjadi dua unsur bagian dari E-Commerce. E-Commerce dapat menjadi salah satu pilihan masyarakat dalam berniaga secara mendunia. Seandainya seseorang dapat berbisnis secara mendunia melalui internet, dakwah pun dapat disebarluaskan secara mendunia. Hal ini akan sangat menguntungkan bagi penyebaran dakwah. Aplikasi Blog Orang merasa begitu dimudahkan dengan adanya internet disebabkan seseorang dapat melakukan komunikasi dengan seseorang atau kelompok dengan cepat pada dunia maya. Sekalipun aplikasi blog tidak memberikan jaminan keamanan, namun tidak dapat dipungkiri bahwa dengan adanya apliksi blog, orang dapat dengan mudah menuangkan gagasan dan tentunya mempermudah publikasi yang dapat diakses oleh siapa saja. Aplikasi Facebook Facebook merupakan aplikasi yang sangat dekat dengan masyarakat. Seseorang dapat dengan mudah mengenali dan mngetahui informasi tentang figur-figur mereka. Terkadang dengan adanya begitu banyak kemudahan yang tengah disediakan oleh aplikasi facebook, memaksa beberapa komunitas untuk lahir pada dunia maya. Keunggulan Media Internet dalam Dakwah Perkembangan dakwah dari berbagai segi memberi keharusan agar dapat melihat berbagai macam metode yang dapat memudahkan penyebaran informasi dakwah.

Berikut beberapa alasan yang menjadikan media online patut menjadi media penyebaran dakwah:

  1. Dengan adanya internet, jangkauan teknologi informasi menjadi lebih luas. Tidak mengenal batas ruang dan waktu serta memiliki dunianya sendiri menjadi keunggulan dunia maya
  2. Tidak dipungkiri bahwa dengan adanya akses internet bukan hanya hal positif yang terkandung di dalamnya begitu pula dengan yang negatif senantiasa beriringan. Oleh karena itu, seandainya dakwah tidak menggunakan media dunia maya sebagai akses penyebaran nilai dakwah, dakwah tersebut akan dinilai sebagai sesuatu yang sudah usang baik dari sisi metode yang digunakan maupun subjeknya.

Keinginan untuk terus berdakwah harus menjadi kebiasaan umat Islam. Hal itu sudah menjadi tanggung jawab moral di kalangan umat Islam. Berbagai cara telah dilakukan agar dakwah senantiasa tetap berjalan hingga kini, setelah berselang ratusan tahun sejak dakwah lisan yang digunakan Rasulullah sampai dakwah saat ini yang menggunakan media digital. Perubahan zaman yang terjadi sekarang ini berdampak terhadap perkembangan teknologi yang semakin canggih dan memasuki hampir setiap aspek kehidupan manusia. Aspek kehidupan beragama pun tidak luput dari perkembangan teknologi. Hal ini pun menjadi tantangan tersendiri bagi penyebaran pendidikan agama Islam. Pengaruh perkembangan teknologi bagi penyebaran Islam, contohnya dapat dilihat pada aplikasi-aplikasi telepon genggam pintar (smartphone) yang dapat digunakan sebagai media beribadah, seperti aplikasi Qur’an dan pengingat adzan. Keberadaan aplikasi tersebut tentu sangat memudahkan manusia yang ingin senantiasa dekat dengan Allah SWT. Pada dasarnya fungsi teknologi informasi pada dunia maya adalah keikutsertaan massa secara langsung dalam melakukan proses komunikasi. Jadi, model komunikasi yang dibentuk oleh dunia maya adalah komunikasi massa yang melibatkan banyak manusia dalam prosesnya. Jika dianalogikan, komunikasi menjadi bahan sedangkan dunia maya menjadi wadah atau media. Hal ini akan menjadi pasangan yang cocok dalam penyebaran dakwah melalui teknologi informasi. Efektivitas waktu menjadi salah satu kelebihan teknologi informasi. Hal tersebut disebabkan oleh kecanggihan teknologi informasi yang telah berhasil menghapus ruang geografis dalam kehidupan manusia hingga keberadaannya terasa sangat penting untuk kehidupan manusia dan telah menjadi kebutuhan vital bagi kehidupan masyarakat kontemporer. Keadaan ini justru harus menjadi peluang yang begitu luar biasa bagi para ulama untuk menyebarkan informasi dakwah ke seantero jagat raya lintas negara maupun bahasa dengan cepat. Era percepatan teknologi informasi tidak selamanya mempunyai arti negatif. Adanya teknologi informasi dapat diartikan sebagai sebuah kesempatan untuk melakukan dakwah yang bersifat menyeluruh. Namun di sisi lain, mesti disadari pesatnya perkembangan teknologi tidak jarang menimbulkan gap akibat kesiapan mental para penggunanya yang tidak selaras dengan kecepatan teknologi yang ada sehingga teknologi menjadi salah guna. Untuk itu, peranan pendidikan agama akan sangat memberikan arti strategis dalam mempersiapakan generasi muda khususnya mahasiswa untuk menghadapi tantangan tersebut. Mahasiswa sebagai generasi muda yang lebih merasakan pesatnya perkembangan teknologi saat ini harus mampu menjawab tantangan zaman terutama berkaitan dengan perkembangan teknologi informasi. Hal ini terjadi karena teknologi informasi dapat memberikan pengaruh yang sangat kuat bagi perkembangan budaya, persepsi, dan bahkan etika bangsa, terutama di kalangan generasi muda. Penelitian ini akan mengungkap konsep dan arti dakwah dalam pendidikan Agama dan Etika Islam di kalangan pelajar NU. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang urgensi media dakwah di kalangan pelajar NU dan sejauh mana peranan teknologi informasi sebagai media dakwah paling efektif di kalangan pelajar NU.

Globalisasi diera teknologi telah mengalami kemajuan yang begitu pesat. Kedatangan media massa baik cetak dan elektronik seperti, surat kabar, radio, televisi dan internet merupakan alat komunikasi yang moderen dan telah berkembang serta menyebar ditengah-tengah masyarakat dalam cangkupan yang luas sehingga informasi berita maupun pesan dalam dakwah dapat dengan mudah diterima dikalangan masyarakat dengan waktu yang lebih relatif singkat itu merupakan dampak dari perkembangan teknologi di era globalisasi.

Internet sebagai sarana paling lengkap juga efesien. Semua bentuk informasi dapat diakses dengan mudah dan murah yang semakin meluas. Internet sebagai fasilitas dalam berhubungan dengan orang lain baik secara onine, seperti kemajuan aplikasi yang sudah bisa digunakan fasilitas dalam internet bisa dikatakan sebagai mailing list berkomunikasi yang bersifat langsung. Diera revormasi seperti sekarang internet dapt dimanfaatkan oleh para da’i untuk menyebarkan kebaikan. Sorang muslim mempunyai peranannya yang telah memanfaatkan kemajuan teknologi internet sebagai melakukan keputusan dalam strategi penyampaian dakwah. Berdakwah berarti menggali dan mempersatukan umat muslim, da’I dapat menangkap peluang serta mengahadapi tantangan revoklusi industri 4.0 yang harus direspon oleh para pemuda umat muslim diindonesia, pemuda pada pergerakan dakwah diera globalisasi sangat berperan penting pemuda merupakan ujung tombak dalam perkembangan dakwah serta tuntunan dalam menyampaikan informasi sesuai dengan tuntutan agama yang kita anut yaitu agama Islam. Dakwah bukan sebatas pemberitaan khutbah dimasjid/musola tetapi seiring dengan perkembangan zaman dakwah sebagai setrategi dalam penyampaian informasi sesuai dengan peningkatan media yang berkembang begitu pesat sebagai sarana media dakwah. Dengan adanya internet bisa dikatakan sebagai peluang kita generasi muda serta tantangan kita sebagai penyebaran kebaikan dijalan Allah Saw.

Dakwah bisa dilakukan dengan cara yang efektif dan efesien yang menggunakan cara yang tepat dalam penyampaian ajaran agama, salah satunya yaitu media elektronik seperti televisi, radio, surat kabar, maupun internet yang sudah berkembang pesat diwilayah mastarakat. Sebab dakwah bersifat universal artinya mampu menjangkau segi kehidupan manusia, penyampaian dakwah harus mampu menyentuh semua tingkat lapisan dari sudut budaya, sosial, ekonomi, pendidikan, serta kemajuan teknologi. Dakwah Islam sudah memasuki seluruh lapisan wilayah dan ruang lingkup kehidupan sehari-hari masyarakat. Sehingga aspek kehidupan tidak dapat dipisahkan dari sudut pandang dakwah, dakwah merupakan tolak ukur serta penilaian islam dalam semua aspek kehidupan. Dakwah menggunakan internet adalah suatu cara terbaru dalam menyampaikan ajakan siyar Islam yang sudah masuk kedalam revolusi industri 4.0 sebagai tantangan dan peluang kita sebagai generasi muda untuk memanfaatkan internet, peluang untuk mengajak dalam kebaikan. Dakwah internet bisa dikatakan sebagai inovasi terbaru dalam penyampaian syiar Islam hal tersebut tentunya akan mampu memudahkan da’I dalam melebarkan sayap-sayapnya dalam berdakwah. Media internet sebagai media berdakwah menjadi kesempatan dan tantangan untuk menyebarkan kebaikan islam. Pada era revolusi internet 4.0 bagaimana cara kita sebagai generasi mellenial untuk memanfatkan internet sebagai ajang menyebarkan kebaikan dan mengajak dalam hal yang baik serta mampu menanamkan kebaikan. Memanfaatkan perkembangan teknologi sebaik mungkin ke hal yang positif.

Dalam sebuah hadits Rasulullah juga menerangkan tentang keutamaan menggunakan atau menguasai ilmu pengetahuan atau teknologi yaitu Rasulullah SAW juga memerintahkan para orang tua agar mendidik anak-anaknya dengan sebaik mungkin. Sebagaimana disebutkan di dalam hadits: “Menuntut ilmu itu diwajibkan bagi setiap muslimin, sesungguhnya Allah mencintai para penuntut ilmu (HR Ahmad)”.

Luar biasa karena jaman dahulu pun mendidik dan perlunya menguasai sesuatu keahlian yang beda jaman sudah menjadi perhatian oleh para sahabat maupun Rasulullah sendiri.

Dakwah adalah merupakan kewajiban setiap muslim karena ini merupakan tugas pokok bagi seorang yang telah mengaku berikrar kepada Allah dan Rasul-Nya sebagaimana di firmankan Allah SWT:

“Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat anak anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling (QS. al Baqarah: 83)

Sudah menjadi pengetahuan umum (common sense) bahwa dasar dari peradaban modern adalah teknologi. Teknologi merupakan dasar dan pondasi yang menjadi penyangga bangunan peradaban modern barat sekarang ini. Masa depan suatu bangsa akan banyak ditentukan oleh tingkat penguasaan bangsa itu terhadap teknologi.  Suatu masyarakat atau bangsa tidak akan memiliki keunggulan dan kemampuan daya saing yang tinggi, bila ia tidak mengambil dan mengembangkan teknologi.  Bisa dimengerti bila setiap bangsa di muka bumi sekarang ini, berlomba-lomba serta bersaing secara ketat dalam penguasaan dan pengembangan teknologi.  Karena dunia secara eknologi informasi berbentuk datar, sehingga sisi dunia akan tampak semua oleh penghuninya. Penguasaan teknologi informasi wajib dilakukan oleh umat Islam karena beberapa hal:

  1. Karena pengembangan teknologi dan ilm pengetahuan berasal dari sumber-sumber negara Islam yang telah dibawa oleh negara-negara barat. Hal ini tentunya juga merupakan perintah Allah SWT: “Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaram dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan (QS al Mujaadilah: 11)”
  2. Karena Allah akan memberikan kearifan dan juga ketentraman kepada siapa saja yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Agar umat muslim tidak bergantung kepada dunia barat (umat lain), agar juga bisa membuat solusi-solusi terhadap persoalan umat. Salah satu contoh adalah ketika umat Islam bias merencanakan pemetaan zakat untuk mengentaskan kemiskinan dengan memanfaat sistem informasi geografis (GIS). Umat Islam menguasai teknologi maka akan ada rasa damai dikalangan semua umat didunia. Berikut ini disebutkan dalam al Quran: “Allah berikan al Hikmah (Ilmu pengetahuan, hukum filsafat dan kearifan) kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa yang dianugrahi al Hikmah itu, benar-benar ia telah dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (berdzikir) dari firman-firman Allah” (QS al Baqarah: 269)
  3. Penguasaan teknologi Informasi akan membuat umat Islam untuk selalu mengetahui informasi terkini dan tidak gampang untuk dipecah belah oleh umat lain, sehingga dengan menguasai teknologi informasi akan mendekatkan persatuan dan kesatuan umat. Peringatan Nabi Muhammad lewat hadits yang beliau ucapkan 14 abad yang lalu mengenai setiap zamanadalah berbeda, artinya antara zaman kita dengan anak cucu kita akan berbeda karena perubahan semakin cepat. Rasulullah SAW pun memerintahkan kepada kaum muslimin seluruhnya untuk senantiasa menuntut ilmu danmenguasai ilmu itu sendiri, dalam hadits disebutkan: “Jadilah engkau orang yang berilmu (pandai) atau orang yang belajar, atau orang yang mau mendengarkan ilmu, atau orang yang menyukai ilmu.  Dan janganlah engkau menjadi orang yang kelima maka kamu akan celaka” (HR Baihaqi).

Dalam sebuah hadits yang lain Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang menempuh suatu jalan dalam rangka mencari ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga, dan sesungguhnya para malaikat membentangkan sayapnya karena ridla (rela) terhadap orang yang mencari ilmu. Dan sesungguhnya orang yang mencari ilmu akan memintakan bagi merek siapa-siapa yang ada di langit dan di bumi bahkan ikan-ikan yang ada di air. Dan sesungguhnya keutamaan orang yang berilmu atas orang yang ahli ibadah seperti keutamaan (cahaya) bulan purnama atas seluruh cahaya bintang. Sesungguhnya para ulama itu adalah pewaris para Nabi, sesugguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, akan tetapi mereka mewariskan ilmu, maka barang siapa yang mengambil bagian untuk mencari ilmu, maka dia sudah mengambil bagian yang besar” (HR Ahmad, Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ibnu Majjah)

 

Penguasaan teknologi bagi kaum muslim telah dijelaskan sebagaimana disebutkan di dalam hadits: “Barangsiapa ingin berjaya di dunia, maka wajib baginya menguasai ilmu; barangsiapa ingin berjaya di kehidupanakhirat maka wajib baginya menguasai ilmu; barangsiapa ingin berjaya di dunia dan akhirat, maka wajib baginya menguasai ilmu (HR al Bukhari).

Perubahan lingkungan yang serba cepat dewasa ini sebagai dampak globalisasi dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, harus diakui telah memberikan kemudahan terhadap berbagai aktifitas dakwah Islam. Di sisi lain, memunculkan kekhawatiran terhadap perkembangan perilaku khususnya para pelajar dan generasi muda kita, dengan tumbuhnya budaya kehidupan baru yang cenderung menjauh dari nilai-nilai spiritualitas. Dakwah Islam memang harus sudah selayaknya untuk dibuat semenarik mungkin (interaktif) dengan memanfaatkan teknologi sebagai alat yang utama. Dari sisi positif, perkembangan teknologi telah memunculkan kesadaran yang kuat pada sebagian pelajar kita akan pentingnya memiliki keahlian dan keterampilan.  Utamanya untuk menyongsong kehidupan masa depan yang lebih baik, dalam rangka mengisi era milenium ketiga yang disebusebagai era informasi dan era bio teknologi.  Ini sekurang-kurangnya telah memunculkan sikap optimis generasi pelajar kita umumya telah memiliki kesiapan dalam menghadapi perubahan itu.

Ada banyak ha yang sudah dihasilkan oleh teknologi untuk dakwah Islam sebagai bagian dari integrasi itu sendiri, al Quran digital, akses hadits shahih yang bisa dilakukan dimana saja silahturahmi yang tidak pernah  putus karena  sudah  ada handphone,  jejaring  sosial  dan  sebagainya.  Bahkan media pembelajaran yang menyenangkan dengan menggunakan game untuk memperdalam ilmu Islam itu sendiri.

Berbagai kemajuan zaman tersebut tentu menuntut suatu perlakuan baru atas cara dan langkah yang akan ditempuh dalam menjalani kehidupan di masa sekarang. Seperti halnya pelajar NU masa kini yang tentu memiliki karakter dan tantangan yang berbeda dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Misalkan saja di era sekarang yang serba mengalami digitalisasi, merupakan sebuah dunia yang mempersempit jarak dan waktu. Generasi muda dalam hal ini pelajar terhanyut dalam lautan dunia maya. Sudah menjadi pemandangan biasa, bahwa anak muda sekarang lebih suka menggunakan sosial media seperti facebook, twitter, wechat, dan lainnya dibanding dengan berkumpul langsung untuk melakukan suatu proses sosial secara nyata. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa era sekarang adalah seperti itu, tak mungkin dibendung, tapi lebih dalam taraf bagaimana mengelola potensi tersebut.

Peran sebuah organisasi melalui media digital telah menjadi salah satu kekuatan besar dalam membangun gerakan maupun mempengaruhi publik terhadap suatu gagasan. Hal ini terlihat dari beberapa kasus yang berawal dari ide melalui internet lebih menggunakan media sosial online, sebagai suatu cara untuk menggerakkan banyak orang. Di sinilah awal dari bagaimana potensi ini bisa dimanfaatkan secara maksimal dalam rangka meninjau kembali peranan generasi muda khususnya pelajar NU. Dalam rangka memberikan kesadaran tentang bagaimana untuk merencanakan masa depan dirinya sekaligus mengembangkan pemikiran dan idenya dalam proses peranannya sebagai elemen masyarakat. Para Pelajar NU memiliki kapasitas intelektualitas yang dari proses mengenyam pendidikan tentu bermuara pada suatu upaya taktis untuk menghasilkan calon-calon pemimpin masa depan.

Di era milenial ini, media sosial menjadi santapan sehari-hari para pelajar NU, maka yang terpenting adalah jangan mudah percaya dengan media social (medsos), budayakan saring sebelum sharing. Karena dari para pelajar lah yang dapat merubah pandangan orang terhadap suatu bangsa dan menjadi tumpuan para generasi terdahulu untuk mengembangkan suatu bangsa dengan ide-ide ataupun gagasan yang berilmu, wawasan yang luas, serta berdasarkan kepada nilai-nilai dan norma yang berlaku di dalam masyarakat. Sementara itu, catatan sejarah mengingatkn peran pemuda senantiasa menjadi pilar dan motor untuk mencapai kemerdekaan bangsa. Dalam situasi yang senantiasa tumbuh dan berkembang di era globalisasi ini, menuntut peran aktif para pelajar NU sebagai kekuatan moral, kontrol sosial dan agen perubahan dalam segala aspek peradaban bangsa. Berkaitan dengan perubahan dalam segala aspek perdaban bangsa. Pelajar NU sekarang tidak disiapkan cukup sebagai pemasok “batu-bata” hanya karena ledakan permintaan batu bata, tetapi pemasok “tanah liat” yang memiliki elastisitas untuk memenuhi ragam keinginan yang dibutuhkan. Manusia pembelajar harus dibekali dengan dua macam kemampuan. Di satu sisi harus memiliki kelenturan untuk menyesuaikan diri dengan angin perubahan, masuknya budaya-budaya luar tentu tidak semua berbau positif, oleh karena itu sebagi pelajar harus bisa memilah antara budaya yang baik dengan budaya yang tidak baik. Terkait hal tersebut, maka ambilah budaya baru yang baik tetapi jangan sampai menghilangkan budaya lama yang masih baik. Artinya, meskipun perubahan berjalan seiring perkembangan zaman, para pelajar di tuntut untuk tetap melestarikan budaya lama yang masih baik, bukan sembarang meninggalkan budaya lama kemudian digantikan dengan budaya baru. Di sisi lain harus memiliki akar yang kuat agar tidak mudah roboh diterjang angin. Yang pertama memerlukan daya kreatif. Yang kedua memerlukan daya karakter. Dalam menumbuhkan manusia pembelajar yang kreatif, tugas dunia pendidikan adalah menumbuhkan mental kreatif (creative mind).

 

 

Daftar Pustaka

PW IPNU Jawa Timur, PD/PRT PW IPNU Jawa Timur (Surabaya: 2003) hlm.2

PERAN IPNU DAN IPPNU DALAM ERA MODERN

Marzuqi Rouf

_si.juki

Leave a Reply