Nilai dan Sikap Dasar Keaktifan Remaja dalam IPNU IPPNU

Hari minggu menjadi hari yang Seringkali dinanti-nantikan oleh remaja masa kini. Bagaimana tidak, hari tersebut biasanya mereka memiliki berbagai macam acara yang sudah terplanning sebelumnya. Fakta dari berbagai pengamatan menemukan bahwasanya para muda mudi di hari minggu sibuk untuk liburan ke suatu tempat dengan teman, sahabat atau sebutan lain untuk orang terdekatanya.

Aktifitas liburan yang mereka lakukan pada realisasinya hanya sebuah kesenangan sementara yang sekedar untuk melampiaskan emosi setelah penat menjalani hari-hari aktifnya. Tidak ada umpan balik / efek selanjutnya dari liburan itu, sehingga ya senang hanya sehari itu saja.

Namun, dibalik itu semua, beberapa muda-mudi memilih untuk menjalani aktifitas yang berbeda bahkan kontradiktif dengan mereka yang asik dengan liburannya. Mereka memilih untuk “ngumpul” dengan teman seperjuangan mereka di IPNU-IPPNU. Sebenarnya saya seringkali ingin untuk memetakan tentang latar belakang mereka ikut di ipnu ippnu baik di tk ranting/anak cabang/tk lainnya di suatu wilayah.

Seringkali teman seperjuangan mengatakan bahwa keaktifan itu karena bentuk perjuangan, namun itu tidak bisa dijadikan kesimpulan dari keaktifan. Dalam usia mereka yang terbilang masih puber, aspek yang paling dominan adalah emosional.

Lha perjuangan itu adalah sesuatu yang berat dan itu membutuhkan pengendalian emosional, regulasi diri dan kontrol nafsu yang tidaklah mudah. ada mekanisme kompleks di dalam mengungkap idiom “perjuangan”. Ada titik cerah di dalam perjalanan saya untuk mengulas tentang keaktifan mereka. Nampaknya ada beberapa nilai-nilai dasar di dalam IPNU -IPPNU yang khas tidak dimiliki organisasi atau perkumpulan lain.

  1. Keberkahan
    Nilai keberkahan dapat dilihat di dalam sebuah kegiatan selalu diawali dengan identitas khas warga NU, salah satunya mujahadah. BIasanya mujahadah di sajikan secara singkat menyesuaikan dengan karakter remaja yang emosionalnya masih labil
  2. Kekeluargaan
    Mungkin di dalam berbagai macam organisasi, banyak ditemukan suasana kekeluargaan, namun IPNU-IPPNU memiliki entitas yang bisa dikatakan berbeda. Hal ini dikarenakan IPNU IPPNU membangun pemahaman tentang akidah keseharian, sehingga apa yang di dapat dari IPNU IPPNU bisa dikembangkan atau di realitaskan dalam kegiatan sehari-hari
  3. Estetika/keindahan
    Hampir semua kegiatan IPNU-IPPNU menyentuh dimensi / unsur keindahan. dalam berbagai kesempatan, mereka selalu berusaha membangun keakraban dengan guyon ngalor ngidul, ngobrol gak jelas dan menciptakan segala macam aktifitas yang membuat mereka senang.
  4. Silaturrahim
    Dalam nilai ini, menjadi salah satu yang bener-bener menonjol dari ipnu-ippnu. Mengadakan sebuah kegiatan ipnu-ippnu tidak akan lepas dengan silaturrahim dengan mereka yang berada di dalam organisasi NU dan badan otonom. Ketika IPNU-IPPNU dihadapkan dengan tantangan kegiatan / pemikiran, mereka akan bersilaturrahim pada bapak mereka di NU atau ibu mereka di Muslimat atau banom lain untuk memberika support baik secara emosional, materi ataupun support lain yang dibutuhkan.
  5. Kreatifitas
    Dialektika berpikir dari ipnu-ippnu terbentuk ketika mereka dihadapkan tentang pertanyaan dasar “arep ngopo ki bar kebentuk?” disini lah mereka akan diuji kecerdasan emosional, kecerdasan mental, kecerdasan berpikir hingga kemampuan fisiknya. Mereka yang memiliki kecerdasan lengkap inilah yang mampu bertahan di dalam apa yang dinamakan “perjuangan”

Masih ada berbagai macam nilai yang belum bisa saya ungkap secara detail, namun kelima tersebut sudah cukup untuk memberi gambaran tentang nilai dasar yang dimiliki mereka yang aktif di ipnu ippnu.

Penulis : Akhmad Sulkhan Hanafi, PC IPNU Kabupaten Magelang

thoyyibrizqi

thoyyibrizqi

Leave a Reply