Tradisi ziaroh menjelang ramadhan simbol penghormatan terhadap leluhur
Jika kita lihat secara sepintas bahwa kehidupan pada diri seorang remaja berada dalam situasi dimana menuntut dirinya agar selalu adaptif dengan lingkungan disekitarnya. Namun tidak jarang pada sebagian diri remaja tengah mengalami kegelisah dan kegalauanya beranjak menuju pada proses menuju dewasa, lalu berlanjut menuju tua. Meskipun begitu sejatinya kehidupan pada diri seorang remaja selalu identik berada dalam kondisi di mana segala aktivitas dan tingkah lakunya selalu dihinggapi rasa riang gembira dan bahagia.
Tidak dipungkiri bahwa masa remaja menjadi masa yang akan paling dikenang dalam sepanjang kehidupanya, namun jika kondisi pada masa remaja dialami tidak sejalan dengan apa yang dia harapkan, maka akan muncul banyak kemungkinan yang terjadi dalam hidupnya. Seperti halnya ancaman terkenanya duck syndrome yang menghinggapi dirinya. Sindrome ini sering menjadi penyebab utama dari berbagai problematika yang amat sangat serius dirasakan oleh sebagian kalangan remaja pada saat ini.
Pada dasarnya duck syndrome dianalogikan seperti halnya seekor bebek yang sedang berenang di dalam kubangan air yang seolah-olah sangat tenang dan menikmati posisi dimana sedang berenang didalam air, namun sebenarnya bebek tersebut sedang mengupayakan kedua kakinya yang berjuang keras untuk bisa tetap berenang diatas air agar dapat mengkondisikan tubuhnya tetap berada diatas permukaan air. Hal ini dapat kita kaitkan dengan beberapa remaja yang tengah terlihat asyik bercanda gurau dengan teman bermain atau teman akrabnya, seakan akan terlihat baik-baik saja, akan tetapi ia tengah mengalami beberapa tekanan yang menimpa dirinya dalam rangka mencapai apa yang sedang menggapai cita-cita sebuah kesuksesan. Seperti halnya: mempunyai banyak uang, ingin memperoleh nilai yang bagus di bangku sekolah, ingin lulus kuliah dengan cepat, ingin menikah diusia muda, sampai ingin berusaha memenuhi apaa yang sedang dikehendaki oleh orang tuanya.
Tak jarang duck syndrome dialami oleh sebagian mereka yang masih berusia sangatlah muda atau remaja, misalnya: siswa sekolah, mahasiswa dan bahkan para pekerja.
Gejala awal penderita duck syndrome bagi penderitanya mengalami rasa cemas yang menggebu-gebu, gugup, tertekan secara mental, akan tetapi tak jarang memaksakan diri untuk terlihat tampil baik-baik saja, selain itu mereka juga mengalami kesusahan saat tidur, pusing kepala, dan kurang konsentrasi. Jika dibiarkan maka akan berakibat fatal dan berakibat pada kebiasaan yang tidak sehat seperti memberlakukan tubuh untuk bekerja diluar porsi biasanya dan memaksakan diri untuk terus melakukan aktivitas di luar kemampuannya.
Cara yang dapat ditempuh untuk mengatasi duck syndrome, sebagai berikut:
1. Kenalilah kapasitas diri agar dapat bekerja sesuai dengan kemampuan dan sesuai porsinya.
2. Belajar untuk mencintai dan menyayangi diri sendiri
3. Meluangkan waktu untuk merelaksasi agar bisa mengurangi rasa stress yang berlebihan
4. Berhenti untuk membandingkan diri sendiri dan orang lain
5. Terakhir, konsultasikan dengan pakar psikolog untuk mendapatkan pemahaman dan mengurai terkena dampak dari duck syndrome yang kemudian mengganggu kenyamanan dalam kehidupan sehari-harimu.
Bersyukur atas nikmat Allah SWT merupakan salah satu penyebab terhindar nya dari hal depresi yang kemudian dapat menyerang kita, Allah SWT berfirman:
وَقَالُوا الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَذْهَبَ عَنَّا الْحَزَنَ ۖ إِنَّ رَبَّنَا لَغَفُورٌ شَكُورٌ
Wa qālul-ḥamdu lillāhillażī aż-haba ‘annal-ḥazan, inna rabbanā lagafụrun syakụr
Artinya: “Dan mereka berkata: “Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Mahapengampum lagi Maha mensyukuri.” (QS Fațir: 34)
Semoga kita senantiasa diberikan kesehatan jiwa dan raga dalam menghadapi kehidupan sehari-hari.. Wallahu A’lam Bish Showwab
_REKAN HANIF_