Laelaa, Aku Akan Berkurban

Gema takbir meriuhkan malam Adha
Gelap yang ada, bukan sunyi yang bernuansa
Gelap yang kurasa, adalah ramainya gejolak rasa
Rasa takut akan terenggutnya jiwa

Mbeeek,,,
Aku mengembik
Berharap seseorang akan melirik
Melepaskan tali di leherku yang mencekik

Mbeeek,,,
Ku panggil Laela ku
Hasrat ingin pamit pada kekasihku
Membelainya sekali lagi dengan telapakku
Karena mungkin, ini malam terakhirku

Mbeeek,,,
Laela tak mendengarkan
Ia sibuk bercengkrama dengan para kambing jantan
“Laa,,, Aku akan berkurban” lirihku pelan
Laela sangat terlihat kambing betina yang paling menawan

Mbeeek,,,
Mbeeek,,,
Mbeeek,,,
Laela semakin menganggapku seolah tak ada
Bahkan ia mengembik dengan riangnya
Bersama kambing jantan di seberang sana
“Aku sakit Laelaaa” batinku padanya

Mbeeek,,
Mbeeek,,
“Laa,, Aku akan berkurban”

(Puisi adalah suara hati kambing yang ingin menyapa kambing kekasihnya sebelum ia disembelih saat Idul Adha)

Penulis : aidashoff

Editor : Si Juki

adminipnujat

adminipnujat

Leave a Reply