KH SHOLEH PADAKATON PEJUANG AL QUR’AN PENGIKUT P.DIPONEGORO DARI WONOPRINGGO PEKALONGAN?

?Sholeh Muda adalah pemuda yang gagah berani yang berasal dari Wonopringgo Pekalongan, ayah dan ibunya mendidik Sholeh sejak dini dengan ilmu agama dan pendidikan kecinta’an terhadap tanah air.

?Sholeh muda bergabung dengan pasukan Pangeran diponegoro yang berani mati demi membela agama dan negara untuk melawan para penjajah.

?Setelah P.diponegoro ditangkap oleh belanda pada tahun 1830 M. Para pengikut P.diponegoro merubah taktik perlawanan terhadap penjajah Belanda dengan menggunakan metode pendidikan ilmu agama.

?Pengikut P.diponegoro menyebar keberbagai penjuru daerah demi keselamatan dari kejaran penjajah Belanda. Salah satunya adalah KH Sholeh asal Wonopringgo Pekalongan yang pergi kearah Barat tepatnya didesa Padakaton Ketanggungan Brebes pada kisaran tahun 1833 M.

?Pada waktu itu di desa Padakaton sudah disinggahi oleh ulama yang Alim Allamah yaitu Syekh Maulana Mimbar keturunan daripada sunan Gunung Jati Cirebon. KH Sholeh pun bertabaruk menimba ilmu dihadapan Mbah Yai Mimbar. begitulah suri tauladan sosok ulama terdahulu.

?KH Sholeh menikah dengan Nyai Syam dari Ketanggungan yang konon Katanya masih saudara dengan KH Mahbub bin Abdul Aziz Kakek Gus Isomudin Hadzik Mahbub (Tebuireng Jombang)والله أعلم

?Ciri dari KH Sholeh Pengikut P.diponegoro adalah disebelah kanan rumah beliau ada sumur dan juga ada dua pohon sawo besar bahkan salah satu pohon sawonya pun sekarang masih ada. terdapat juga pohon kepel atau burahol yang konon kesemuanya itu adalah cirihas para pengikut P.diponegoro.

?KH Sholeh mengajarkan Al Qur’an dirumahnya dan beliaupun terkenal dengan sosok ulama yang senantiasa memakai sarung dalam kesaharianya walaupun dalam keadaan berdagang.

?Pada suatu kesempatan Hj Murani Usman cucu KH Sholeh yang menempati rumah beliau sedang kedatangan tamu kharismatik dari tegal dan tamunya berkata, “ini rumah siapa ?? kok baunya harum nan wangi ?? dijawab oleh sang cucu “Rumah ini adalah rumah peninggalan kakeku. Dan dalam suatu kesempatan yang lain juga kedatangan tamu kharismatik dari pemalang, juga berkata demikian rumah ini harum nan wangi Subkhanallah.

?Begitulah kiranya jika rumah istiqomah dibuat taqorrub ilallah apalagi dibuat mendarus dan mengajar Al Qur’an, pasti ada bekasnya. Hal ini pernah didawuhkan oleh beliau Maulana Habib Muhammad Luthfi bin Yahya bahwa”Mendatangi tempat kholwatnya para aulia itu lebih utama dibanding mendatangi makamnya.

?Setelah sepeninggal KH Sholeh pendidikan Al Qur’an diteruskan oleh menantu beliau yaitu KH Jailani bin KH Syu’aib bin Syekh Maulana Mimbar kemudian dilanjut lagi oleh KH Kholil Yasin dan KH Mansur Romli.

?Diteruskan lagi oleh keturunan KH Sholeh yaitu KH Fathoni bin H.Usman bin KH Sholeh yang mendirikan TPQ Mafatihul Huda Padakaton pada tahun 1995 M. Kemudian dilanjutkan lagi oleh KH Khumaidi Hasyim yang mengajarkan Al Qur’an Bittartil dengan memakai kitab Jazariyah & Tuhfatul Athfal.

?Disusul pula dengan berdirinya Madrasah Murottilil Qur’an (MMQ Padakaton) oleh Cicit KH Sholeh yaitu Al Ustad Kyai Ahmad Syibawaih bin Usfuri bin Hj Murani binti H.Usman bin KH Sholeh. Bissanad Al Ustad KH Maftuh Basthul Birri Lirboyo, yang berdiri pada tahun 2010 M.

?Semoga kita serta anak cucu kita termasuk orang yang cinta dan pandai membaca Al Qur’an serta mendapat syafaat dari Al Qur’an اللهم آمين
خيركم من تعلم القرآن وعلمه sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar dan mengajar Al Qur’an

?Setiap Masa ada orangnya dan setiap orang ada masanya.

عند ذكر الصالحين تنزل الرحمة
سيعٌون، يوم الجمعة ١٦ جمادى الأولى ١٤٤٤ هجرية.

Tulisan Umar Abdul Jabbar bin Usfuri bin Sa’ad bin Abdullah Ketanggungan.

Referensi diambilkan dari berbagai sumber.

Irkham Maulana Romadhon

Irkham Maulana Romadhon

Leave a Reply