Berikan aku sepuluh pemuda maka akan kuguncangkan dunia!
Begitu kiranya pidato sang bapak proklamator. Pemuda merupakan kader penggerak bangsa dimana mobilitas pergerakan bangsa tertumpu pada kaki setiap pemuda bangsa. Bisa disimpulkan bahwa kemajuan dan ketahanan suatu bangsa bisa kita lihat dari kualitas pemuda. Namun apabila kita kaji lebih jauh apakah pemuda indonesia bisa masuk dalam kategori berkualitas. Begitu miris apabila kita lihat apa yang terjadi dengan pemuda indonesia saat ini bahkan Pada tahun 2011, UNESCO merilis hasil survei budaya membaca terhadap penduduk di negara-negara ASEAN. Faktanya sungguh membuat kita miris. Budaya membaca Indonesia berada pada peringkat paling rendah dengan nilai 0,001. Artinya, dari sekitar seribu penduduk Indonesia, hanya satu yang masih memiliki budaya membaca tinggi. Indonesia masih terdapat fenomena pengganguran intelektual karena minat membaca masyarakatnya masih dikatakan rendah. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh International Education Achievement (IEA) pada awal tahun 2000 menunjukkan bahwa kualitas membaca anak-anak Indonesia menduduki urutan ke 29 dari 31 negara yang diteliti di Asia, Afrika, Eropa dan Amerika. Dengan demikian tidaklah mengherankan bila Indeks kualitas sumber daya manusia (Human Development Index/HDI) di Indonesia juga rendah. Hal ini sesuai dengan survei yang dilakukan oleh UNDP pada tahun 2005 bahwa HDI Indonesia menempati peringkat 117 dari 175 negara.
Lalu apakah hanya itu? Kini pemuda indonesia tengah mengalami krisis moral dimana pergaulan bebas, narkoba, dan miras bukan lagi menjadi hal tabu, bahkan kini menjadi tren yang salah. Apabila kita belajar dari sejarah Indonesia bukanlah bangsa yang bodoh, juga bukan bangsa yang pemalas. Indonesia merupakan bangsa dengan daya juang tinggi dan penuh sopan santun. Jadi yang terjadi sekarang sangat jauh dari karakter bangsa Indonesia. Oleh karena itu kita sebagai pemuda bangsa diwajibkan menjaga diri dan ketahanan bangsa dengan lingkup kita masing-masing baik disekolah, masyarakat, dan keluarga. Selalu menjaga karakter bangsa dengan prestasi dan kesopanan agar bisa memberikan kontribusi maksimal untuk bangsa dan negara.