Manusia adalah makhluk berorganisasi karena sejak lahir manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Organisasi di bentuk untuk kepentingan manusia. Organisasi merupakan bagian yang tidak di terpisahkan dengan kehidupan dan penghidupan manusia. Setiap hari manusia berhubungan dengan organisasinya terutama organisasi untuk pelajar di Indonesia.[1] Pesatnya kemunculan organisasi-organisasi berbasis pelajar yang ada di era globalisasi adalah potensi dalam “penggarapan” minat, bakat dan potensi pelajar. Kisaran target 12-23 tahun yang dapat disebut sebagai masa-masa produktif organisasi. Melalui kegiatan-kegiatan yang mengangkat peran pelajar dalam mengembangkan potensi, sangat berimplikasi positif terhadap kemajuan dunia kepelajaran dan pertumbuhan preatasi, baik akademik maupun non akademik. Perkembangan diabad modern seperti sekrang ini, mengakibatkan tumpukan-tumpukan problematika yang kian lama semakin sulit untuk diatasi, utamanya problematikan yang menggerus dunia remaja dan pelajar. Diawali dari tingginya tingkat stres, ketidaktahuan mengatasi persoalan pubertas, hingga munculnya split personality, pelajar maupun remaja.[2]
Salah satu penyakit moral bangsa di zaman sekarang ini adalah kenakalan remaja yang semakin hari mewabah dimana dimana, menurunnya akhlak, moralitas dan intelektual pemuda/pelajar. Ditandai dengan banyaknya kasus kriminal dan kekerasan seperti tawuran antar pelajar, pergaulan dan seks bebas dan tindakan asusila lainnya. Semua berkembang menjadi fenomena sosial yang meresahkan. Jika melihat dunia pendidikan, seharusnya seorang pelajar atau akademisi memiliki nilai-nilai luhur yang termanifestasikan didalam perilaku dan sikapnya. Ditambah lagi dengan kondisi masyarakat Indonesia yang dikenal sebagai bangsa yang religius, dengan di tandai mayoritas Beragama islam. Kaeadaan tersebut mendorong lembaga pendidikan memiliki tanggung jawab untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan, dan mengembangkannya baik melalui pendidikan formal maupun non formal, supaya bisa membentengi dan memperbaiki mental, karakter, budi pekerti dan akhlak pemuda/pelajar yang memprihatinkan, salah satu pendidikan non formal adalah IPNU-IPPNU.[3]
Sebagai implementasi program yang telah dicanangkan, Nahdhatul Ulama (NU) membentuk perangkat organisasi berupa lajnah, lembaga dan badan otonomi. Lajnah adalah perangkat organisasi NU yang berfungsi sebagai pelaksana kebijaksanaan NU, khususnya yang berkaitan dengan suatu bidang tertentu. Badan otonomi adalah perangkat organisasi NU yang berfungsi sebagai pelaksanaan kebijakan NU, khususnya yang berkaitan dengan kelompok masyarakat tertentu. Salah satu diantara badan otonom adalah IPNU-IPPNU. IPNU (Ikatan Pelajar Nahdhatul Ulama) dilahirkan untuk menjadi wadah bagi pendidikan spiritual dan intelektual untuk para pemuda/pelajar dikalangan NU, IPNU lahir pada 24 Februari 1954 M ( Jumadil Akhir 1373 H) di Semarang oleh KH. Prof Mohammad Tholhah Mansoer. Disamping itu, untuk mengkomodir pemuda putri juga lahir Ikatan Pelajar Putri Nahdhatul Ulama (IPPNU) di Malang 2 Maret 1955 M (8 Rajab 1373 H) oleh Nyai Umroh Mahfudzoh.[4]
Dalam mengaktualisasikan Aqidah maupun Asas, IPNU-IPPNU mempunyai sifat dan fungsi organisasi. Keempat sifat IPNU-IPPNU tersebut adalah Keterpelajaran, kekeluargaan, kemasyarakatan, dan keagamaan. Adapun fungsi adanya IPNU-IPPNU adalah sebagai wadah berhimpunnya pemuda/pelajar NU untuk melanjutkan semangat jiwa dan nilai-nilai Nahdliyah, sebagai wadah aktualisasi pelajar NU dalam pelaksanaan dan pengembangan syariat Islam, sebagai wadah komunikasi pelajar NU untuk menggalang Ukhuwah Islamiyah, dan pelajar NU sebagai wadah kaderisasi NU untuk mempersiapkan kader-kader bangsa.[5]
IPNU IPPNU sebagai organisasi yang berlandaskan Aswaja harus bisa memfilter informasi positif dan negatife di era globaliasi. Era globalisasi merupakan sebah era dimana tempat bukan lagi penghambat/penghalang untuk mendapat informasi. Informasi bisa didapatkan dengan sangat mudah diera ini. Tetapi, tidak semua informasi tersebut positif, banyak sekali informasi-informasi yang negatif beredar seperti video asusila, berita hoax, berita narkorba, video tawuran dan masih banyak lagi. Dan disinilah tugas IPNU IPPNU sebagai tempat untuk mendidik pelajar/pemuda secara spiritual dan intelektual, supaya pemuda/pelajar tidak salah pergaulan dan salah menerima informasi di era sekarang.[6]
Dalam mengembangkan kader-kader yang spiritual dan intelektual IPNU-IPPNU mempunyai kegiatan-kegiatan untuk menumbuhkan pemuda/pelajar yang berlandaskan aswaja dan pancasila, kegiatan-kegiatannya adalah Maulid Nabi, Tahlilan, gerakan Mengaji bersama, pembacaan manaqib, peringatan hari-hari besar islam, peringatan hari-hari besar nasional, pelatihan jurnalistik, olahraga seperti futsal, senam, bola voly dll, dalam segi kesenian ada pelatihan memasak, pelatihan Hadroh, kaligrafi dan pelatihan MTQ.[7]
Sebagai wadah organisasi spiritual dan intelektual, IPNU-IPPNU mempunyai peran organisasi berbasis keilmuwan,tempat bergaul positif, tempat pengenalan ideologi ahlu sunnah waljamaah dan menyiapkan generasi NU dan Bangsa yang positif. Sebagai organisasi pengkaderan sangat efektif dalam menyokong sumber daya alam dalam mengenalkan wawasan kepelajaran yang berilmu berkeahlian dan visioner.[8]
DAFTAR PUSTAKA
Anshari dkk, Ensiklopedia Islam Jilid 2, Jakarta : Ichtiar Baru Van Hoeva, 2003.
Data Kegiatan PR.IPNU-IPPNU Sidokumpul Guntur Demak Periode 2020-2022.
Haq, Amrul, Peran IPNU dan IPPNU Dalam Era Moderen, www.ipnu.or.id
Konferwil XXI IPNU Jatim, Materi Konferensi Wilayah XXI Ikatan Pelajar Nahdhatul Ulama Jawa Timur, Pasuruan : PW IPNU Jawa Timur,2005.
PD/PRT, Materi Kongres XIII, Jakarta: PP Nasional, 2000.
PD/PRT PR IPNU-IPPNU Sidokumpul Guntur Demak Periode 2020-2022.
Usman, Husaini, Manajemen : Teori Praktek dan Riset Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006.
Zamzan Noor, Acep, Dari Kiai Kampung Ke NU Miring, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2010.
[1] Husaini Usman, Manjemen: Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006) hlm 126
[2] Acep Zamzam Noor, Dari Kiai Kampung Ke NU Miring (Yogyakarta : Ar-Ruzz Media, 2010) hlm 118
[3] Konferwil XXI IPNU Jatim, Materi Konferensi Wilayah XXI Ikatan Pelajar Nahdhatul Ulama Jawa Timur (Pasuruhan: PW IPNU Jawa Timur: 2005) hlm 253
[4] Anshari dkk, 2003, Ensiklopedia Islam. Jilid 3. (Jakarta : Ichtiar Baru Van Hoeve) hlm 97
[5] PD/PRT, Materi Kongres XIII (Jakarta: PP Nasional, 2000) hlm 16-17
[6] Amirul Haq, Peran IPNU dan IPPNU Dalam Era Moderen,(www.ipnu.or.id) diakases Rabu 17 Februari 2021 Pukul 07.14 WIB
[7] Data Kegiatan PR.IPNU IPPNU Sidokumpul Guntur Demak Periode 2020-2022 Diliput Selasa 16 Februari 2021
[8] PD/ART PR.IPNU IPPNU Sidokumpul Guntur Demak Periode 2020-2022 diliput Selasa 16 Februari 2021