Merawat jejak Sejarah Pendiri IPNU, Pelajar Nahdlatul Ulama Solo Gelar Haul Akbar KH Mustahal Achmad

Ags 06, 2024

Surakarta, ipnujateng.or.id – Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) merupakan satu organisasi di bawah naungan Jamiyyah Nahdlatul Ulama, tempat berhimpun, wadah komunikasi, wadah aktualisasi dan wadah yang merupakan bagian integral dan potensi generasi muda Indonesia secara utuh.

PC IPNU IPPNU Kota Surakarta menggelar “Haul Akbar Sang Pendiri Ikatan” dalam rangka peringatan Haul KH Mustahal Achmad salah satu pendiri IPNU. Bertempat di Rumah Dinas Walikota Surakarta Lodji Gandrung Surakarta, yang turut dihadiri Ketua Umum PP IPNU M Agil Nuruzzaman, Ketua PW IPNU Jawa Tengah M Irfan Khamid. Rais Syuriah PCNU Kota Surakarta KH. M. Muhtarom. Ahad Malam (4/8/2024).

Ketua PW IPNU Jateng M Irfan Khamid dalam sambutannya mengucapkan bahwa KH Mustahal Achmad merupakan tokoh kharismatik dan salah satu dari pendiri organisasi yang kita cintai, Ikatan pelajar Nahdlatul Ulama.

‘’Kami Pimpinan Wilayah juga insyallah sedang melakukan dan menggali informasi terkait sejarah tokoh IPNU salah satunya Mbah Mustahal Ahmad dan nanti dari hasil penelurusan bersama Mas Adji karena beliau juga sangat konsen dalam kesejarahan tokoh ulama khususnya di Solo raya ini, dan akan kami cetak menjadi buku dan pada peringatan harlah IPNU buku tersebut akan kami launching. Ucap Irfan.

KH Suwardi Wakil Tanfidziyah PCNU Surakarta mengatakan kegiatan pada malam hari ini malam yang sangat penuh dengan kesejarahan, kita diajak untuk mencari titik temu mengenai sejarah sosok Ulama Mbah KH Mustahal Ahmad. Saya sangat mengapresiasi kegiatan pada malam hari ini. Semoga generasi muda Nahdlatul Ulama mampu belajar dan pelajari hingga meresapi kesejarahan dari Mbah Mustahal Ahmad.

Karena Sejarah jika sudah hilang maka tanggung jawab dari generasi muda Nahdlatul Ulama yang mempertahakannya dan menggali kesejarahan tokoh tokoh sesepuh Nahdlatul Ulama terdahulu. Pesannya.
Beliau berpesan “Berbuatlah dengan ilmu dan akhlak . karena manusia hidup tanpa ilmu dan akhlak akan menjadi sebuah kerusakan dalam diri manusia.”

Ketua PP IPNU M Agil Nuruzzaman mengatakan kota Solo ini merupakan kota budaya, namun yang lebih penting dari itu, bahwa di kota solo ini banyak lahir para tokoh-tokoh penting. Khususnya para sesepuh pendiri Nahdlatul Ulama.

IPNU menjadi sebuah rumah besar yang siap menampung gagasan aspirasi dari berbagai kalangan dalam lingkungan pelajar. Dan semoga hadirnya IPNU akan terus menjadi sebuah kemanfaatan yang begitu besar dan melalui forum yang mulia ini memberikan pengalaman yang tidak terlupakan mendalami khazanah napak tilas perjuangan dari KH Mustahal Achmad. Tuturnya.

Ajie Najmudin selaku narasumber dan pemerhati sejarah solo mengatakan pada kesempatan tersebut Mbah Mustahal Achmad Lahir dari pasangan seorang ulama terkemuka di Kota Solo, KH Masjhud dan Nyai Syuaibah, KH. Mustahal lahir dan dibesarkan di Pesantren Al-Masjhudiyah Keprabon Solo yang diasuh ayahnya. Nama Mustahal sebenarnya merupakan nama kecil sang ayah, sebelum akhirnya berganti menjadi Masjhud kala belajar di Tanah Suci.

Mbah Mustahal ini masih saudara seayah dengan Nyai Hj. Mahmudah Mawardi, tokoh perempuan yang pernah menjadi ketua PP Muslimat NU selama delapan periode (1950-1979). Kiai Masjhud yang dikenal sebagai seorang tokoh ulama ahli nahwu, dianugerahi lima putri (termasuk Mahmudah) dari istri pertama. Kemudian setelah istrinya wafat, beliau mempersunting Nyai Syuaibah yang memperoleh keturunan Mustahal.

Kiai Masyhud, yang juga tokoh pendiri NU Surakarta, mewariskan perjuangannya di NU kepada anak cucunya. Selain Kiai Mustahal, putrinya yang menjadi tokoh, yakni Hj Mahmudah Mawardi, Ketua PP Muslimat NU (1950-1979). Kemudian cucu Kiai Masyhud, di antaranya Chalid Mawardi (deklarator PMII) dan Farida Mawardi (Ketua PP IPPNU 1963-1966).
Sedangkan KH Mustahal, di tingkatan lokal, keterlibatannya di NU, khususnya IPNU, beliau pernah didapuk menjadi Ketua IPNU Surakarta periode pertama. Kemudian di tingkat pusat, beliau juga masuk ke pengurus PP IPNU periode pertama (1954-1955), di bawah kepemimpinan KH Tolchah Mansoer. Kala itu, KH Mustahal Achmad masuk ke dalam kepengurusan, dan tercatat dengan nama Mustahal A.M. Di era KH Mustahal menjadi Ketua IPNU Surakarta ini, Kota Solo menjadi tuan rumah penyelenggaraan Konferensi Panca Daerah (Konferensi SegiLima) pada 30April-1 Mei 1954.

Sebagai informasi, pada sore harinya jajaran PP IPNU, PW IPNU Jawa Tengah dan PC IPNU-IPPNU se-kota Surakarta berziarah dan doa bersama di makam KH Mustahal Achmad . (HNF)