Oleh : Khoirul Ummam
Bicara mengenai dunia tekologi memang tidak ada habisnya. Pengembangan demi pengembangan terus digenjot untuk mempermudah dan membantu segala jenis pekerjaan yang dilakukan oleh manusia. Tak bisa kita pungkiri lagi sekarang semua kebutuhan sudah ada dalam gemgaman tangan kita. Mulai jual beli barang,jasa,makanan,dll bisa kita lakukan lewat jempol kita. Ya, memang semua sekarang sudah mudah dan simple untuk kita lakukan dimanapun dan kapanpun kita mau.
Tetapi terlepas dari fungsi yang memberikan manfaat bagi kehidupan manusia, dewasa ini kemajuan teknologi justru digunakan sebagai sarana penebar Hoaks, diskriminasi bahkan penebar kebencian pada suatu golongan atau kelompok tertentu yang tidak mau ikut atau mendukung gerakan suatu kelompok tertentu. Dan yang paling mencekam akhir-akhir ini pertikaian dan penebaran ajaran-ajaran sesat di media sosial. Sebenarnya semua itu adalah taktik yang dilakukan kaum radikal yag bertujuan untuk memecah bela persatuan bangsa dan umat beragama.
Sebagai contoh yang sering digembar-gemborkan di media sosial tentang akidah dan ajaran-ajaran islam. Mereka bertujuan menyerang sekaligus untuk membuat doktrin-doktrin yang tidak sesuai dengan asas kebangsaan dan nilai-nilai akidah yang ada di Indonesia. Remaja,anak sekolah,mahasiswa,perantauan,anak-anak yang awam dengan ilmu agama itu menjadi sasaran empuk golongan radikalisme untuk dijadikan kader atau bagian dari mereka.
Untuk menangkal semua kericuhan atau dampak negatif yang ditimbulkan oleh kemajuan teknologi. Prof.K.H. Said Aqil Siradj selaku ketua umum PBNU sempat berpesan kepada semua pemuda pemudi khususnya kader muda Nahdlatul Ulama untuk bisa lebih cermat dan berhati-hati dalam menggunakan kemajuan teknologi. Karena sekarang bukan saatnya kita sebagai penerus bangsa untuk bersantai dan hanya melihat kekacaun yang sekarang terjadi di media sosial. Kita harus bangkit dan harus memberi ide-ide kreatif yang bisa dicontoh oleh generasi muda yang lain.
Dengan adanya kemajuan teknologi kita selaku generasi muda NU harus dapat bersaing dan ikut andil di dalamnya. Dengan cara kita membuat tulisan-tulisan yang berbobot dan juga mengandung informasi yang baik, bisa juga kita memanfaatkan kemajuan teknologi itu untuk membuat sebuah aplikasi digital yang bisa digunakan untuk media syiar islam, berbagi ilmu,dll. Bisa juga kita memanfaatkanya sebagai bisnis yang dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah, sehingga kita tidak Cuma menjadi penikmat teknologi, tetapi kita harus menjadi pembuat dan penerus teknologi.
Bijak dalam penggunaan teknologi juga sebagai langkah kita menyelamatkan generasi muda Indonesia dari kebodohan dan kenegatifan yang ditimbulkan dari kemajuan teknologi tersebut.