Adakan Jamiyyah Rutin Pelajar NU Kedawon, Mantapkan untuk Birrul Walidain

Brebes, ipnujateng.or.id

Tingginya antusias pemuda-pemudi terhadap Nahdlatul Ulama’ membuat Pimpinan Ranting IPNU-IPPNU Dukuh Kedawon rutin mengadakan kegiatan jamiyyah Ittikhadul Fatta’ yang bertempat dirumah rekanita Fitri Aryanti Kedawon Tengah. Ahad (24/7/2022) Sore.

Jamiyyah Rutin Ittikhatul Fatta’ diawali dengan pembukaan, pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an dan Sholawat Nabi SAW, kemudian pembacaan maulid Dibai’ dan diakhiri dengan mauidhoh hasanah atau ceramah keagamaan oleh Ustadz Nuridin sekaligus memberikan motivasi dan membimbing kepada generasi-generasi muda Nahdlatul Ulama mengenai pentingnya kegiatan yang ada di organisasi IPNU-IPPNU Dukuh kedawon.

Rekanita Khanova, selaku Ketua IPPNU Dukuh Kedawon dalam sambutannya menyampaikan, Pelajar nahdlatul ulama harus bisa menjaga nama baik NU dan NKRI dalam kehidupan sehari-hari. Sebagian Pelajar Nahdlatul ulama yang sudah dibekali amalam aqidah NU sejak kecil, maka sudah saatnya berkhidmah dan berdakwah melalui NU untuk menghindari faham yang kontra dengan NU, khususnya melalui kegiatan jamiyyah Ittikhadul Fatta ini.” Ungkapnya.

Pada kesempatan Jamiyyah ini, Ustadz Nuridin menyampaikan tentang pentingnya para remaja dan pemuda-pemudi yang berbakti kepada kedua orang tua dengan birrul walidain. Tegaskan untuk mendo’akan dan berbuat baiklah dengan orang tua kita semua, baik yang masih hidup ataupun yang sudah meninggal dunia.’’ Ucapnya.

Beliau menambahkan, Birrul walidain adalah suatu bagian dari etika seorang Muslim untuk berbuat serta berbakti kepada kedua orang tua. Karena sebab ridho-Nya Allah  SWT adalah ridho orangtua dan murka Allah SWT adalah murka orangtua. Allah SWT meletakkan hak orang tua (untuk dibaktikan) setelah Hak Allah (untuk diibadahi) sesuai dengan ayat Al-Qur’an surah An-Nisa: 36. Allah SWT Berfirman:

وَٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا۟ بِهِۦ شَيْـًٔا ۖ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا وَبِذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْيَتَٰمَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينِ وَٱلْجَارِ ذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْجَارِ ٱلْجُنُبِ وَٱلصَّاحِبِ بِٱلْجَنۢبِ وَٱبْنِ ٱلسَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَٰنُكُمْ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ مَن كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا

            Artinya: ‘’Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan    sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-   anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan        teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai   orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,’’ (QS an-nisa-ayat-36)

 

Beliau memberikan contoh mengenai perilaku birrul walidain: Bergaul dengan kedua orang tua dengan cara yang sopan dan baik. Merendahkan diri dan tidak bersikap sombong kepada keduanya. Apabila orang tua sudah meninggal, maka hendaknya sebagai seorang anak harus memohonkan ampun kepada Allah SWT, membayar utang, melaksanakan wasiat dan menyambung silaturrahim kepada teman dan kerabat kedua orang tuanya. Pungkasnya.

 

Penulis : A’isy Hanif Firdaus

A'ISY HANIF FIRDAUS

A'ISY HANIF FIRDAUS

https://ipnujateng.or.id/user/haniffhasyim_25/

Pelajar Nahdlatul Ulama Kota Bawang Merah

Leave a Reply